31.5.11

Gorgom says goodbye (?)



sudah hampir setahun saya memiliki akun Twitter yang bernama @muntahgorgom, coba tengok tweet saya sudah berapa. sepertinya memang Twitter menjadi lahan empuk bagi sarana keabsurdan, keseloan, kemarahan, dan ke-kean saya yang lain.

sebab saya memiliki akun Twitter itu telah saya ceritakan pada posting terdahulu (mana? cari sendiri aja. :p), namun saya belum bercerita kenapa sampai ada nama muntahgorgom untuk menamai akun tersebut.



oke, begini ceritanya.
kala itu saya sedang memikirkan nama akun Twitter baru saya. bingung. dan malas pakai nama asli. karena kalau pakai nama asli takut gampang kelacak sama emak bapak saya. karena saat itu juga saya lagi malas main FB, soalnya emak bapak saya sensitip banget sama apa yang saya taruh disana kayak Tif Sembiring.

akhirnya saya pilih beberapa kriteria, pertama, masih berinisial nama saya, kedua, mengingatkan masa kecil saya, ketiga, karena ini Twitter yang saya asosiasikan seperti toilet atau tempat sampah, yang mana adalah tempat membuang hal-hal tak terpakai dan cenderung sampah.

maka, saya pilih kata 'muntah' sebagai kata depan akun ini. muntah disini berarti Twitter tempat saya untuk memuntahkan segala apa yang ada didalam pikiran saya, entah itu ide, ceracauan, makian, guyonan, dan sebagainya. saya merasa 'terobati' setelah mengeluarkan itu semua. lalu untuk kata kedua, yakni yang merepresentasikan sesuatu dari masa kecil saya dan bisa membuat inisial nama, maka terlintaslah si Gorgom.

Gorgom merupakan musuh bebuyutan Ksatria Baja Hitam, dan saya pernah mempercayai kebohongan om saya di suatu sore di Gianyar bahwa dia adalah jelmaan Ksatria Baja Hitam.

kalau disambung: muntahgorgom dapat disederhanakan menjadi MthGRgm atau panggilan akrab: GR*GM. sama seperti nama asli saya bila dipadatkan menjadi MGR. nah! dapet kan inisialnya!

maka, saya hidup setahun ini dengan menyandang nama alias muntahgorgom. semenjak akun muntahgorgom hidup, orang-orang pun kerap memanggil saya muntahgorgom dalam kehidupan nyata. kadang kepleset jadi muntahgurame atau muntahmuntah yang lain. dan celakanya, saya pun mengidentifikasi diri saya sepenuhnya pada Gorgom, dan Gorgom pun sebaliknya. terkadang saya ingin menjadi diri saya sendiri dan bukan si Gorgom, namun beberapa bulan kebelakang saya menyadari bahwa karakter Gorgom lebih mendominasi daripada saya.

beranjak followers saya meningkat, padahal mulanya, saya tidak ingin akun ini banyak yang tahu. awal hidupnya si gorgom pun hanya dikenal di teman-teman mas jalang saja dan kawan-kawan terdekat saya yang jumlahnya tak lebih dari 30 orang. namun entah kenapa, jumlah itu semakin meningkat. terlebih ketika satu adegan dimana kak Pulung Uci secara tak sengaja menyebut si Gorgom dihadapan rombongan bis ketika di Jakarta, sontak orang-orang yang pernah mendengar legenda si gorgom jadi 'meng-oooohhhh jadi selama ini kamu toh muntahgorgom?', saya cuma bisa membalas dengan cengiran. manis sekali.

semenjak itu entah siapa yang mulai, entah saya atau si Gorgom seringkali menggunakan hashtag aktifitas gorgom, seperti #gorgomlapar, #gorgomtendangtembok, #gorgomsukauang, dan lainnya. si gorgom ini jadi berasa menjadi anak kecil yang seringkali minta perhatian.

kemudian si Gorgom ini saya rasa jadi bertambah tenar, setelah mengadmin di akun @31HariMenulis. Gorgom pula lah yang sempat diprotes akibat menuliskan HR Al-Gorgomi di profil twitter akun tersebut, padahal sebutan itu tak sengaja terlontar oleh teman saya dan mungkin si gorgom merasa asik dengan sebutan itu. Gorgom pula lah yang menjadi bulan-bulanan admin lainnya kalau sedang bergantian ngadmin. misal, 'ayoo lekas posting, deadline tinggal 10 menit lagi loh, sebelum 20ribu mu masuk ke kantong gorgom!', atau 'sembari nunggu deadline, enaknya ngapain ya? gimana kalau bikin fiksi mesum sama si gorgom!' atau 'woaahhh dendanya banyak banget nih, bisa buat beli hemaviton jreng satu krat, atau bisa buat beli mas kawin ya, gom?', atau memanggil manggil admin gomgom atau gorgom jika yang sedang bertugas adalah admin awe yang ngising. lihatlah gorgom lagi, gorgom lagi.. dia lebih tenar daripada saya sendiri.

kemana-mana nama gorgom selalu ada dibelakang nama saya, misal jadi Ocha Gorgom, Ocha Mahar a.k.a muntahgorgom, atau gorgom saja. rasanya dia dan saya adalah satu paket. terkadang saya merasa dinomorduakan daripada si gorgom. saya cemburu pada karakter buatan saya sendiri.

namun ketahuilah, menjadi Gorgom bukanlah hal yang mudah. menjadi Gorgom kamu harus rela diempankan pada dunia 'kejahatan' (baca: keserakahan, kemalasan, kemesuman dan lainnya), menjadi Gorgom kamu harus rela dikritik secara pedas bahkan oleh orang terdekatmu sendiri, menjadi Gorgom itu sulit kamu disukai dan dibenci dalam satu waktu.

ada satu ketika saya ingin mengganti nama akun ini atau menutup akun muntahgorgom ini selamanya. namun agaknya, saya sadar banyak yang terlanjur cinta pada karakter si Gorgom yang begitu manusiawi dan menyebalkan ini. begitupula saya sendiri, walaupun seringkali saya justru menjadi sidekick dari si gorgom.

terimakasih semuanya.



hormat kami,

saya dan Gorgom.









playlist: suara kipas angin
kostum: celana biru motif rusa (saja) *abis panas bos!*
cemilan: kagak ada

No comments:

Post a Comment