13.6.11

begundal lowok waru

pedotnya koneksi internet di rumah secara misterius sontak merubah kebiasaan saya berselancar di dunia maya *macak tulisan cah IT*. yang biasanya saya bisa tumblr-an, chattingan, dan kawan-kawan di kasur sambil berkancut saja, kini saya harus mengangkat pantat ke warnet terdekat atau menggunakan fasilitas wi-fi gratis dari warung kopi terdekat.

saya benci itu. kebencian itu memuncak terlebih karena tragedi ini (ya, saya menyebutnya sebagai tragedi) datang disaat yang sangat tidak tepat. UAS. alias Ujian Akhir Semester.

sebagaimana yang diketahui *pede*, ini merupakan UAS terakhir saya sebelum menginjak ke ujian sangat akhir semester (baca: pendadaran). kok yo iso-isone semesta pun berkongsi ingin menjatuhkanku ke lubang hitam ini? tanpa koneksi internet di masa ujian itu tragedi. tanpa koneksi internet di masa ujian akhir semester sebelum ujian sangat akhir semester tiba adalah super tragedi.

ya, saya akan meralatnya. SUPER TRAGEDI.

jadilah sekarang saya. dengan badan super letih. ditambah beban hati. dan pikiran untuk paper politik pemberitaan yang akan dikumpul besok siang. pukul dua siang. cam kan! dua siang! dan berada di kedai kopi jalan kaliurang bersama dua orang kawan (sebut saja Erfina dan Adistya) menyeruput frozen watermelon juice seharga delapan ribu yang gratis koneksi internet.

ah, saya mungkin saya terlihat berlebihan, hanya terlihat. bukan betul-betul berlebihan. karena sekarang saya malah menulis posting ini, setelah mengirim beberapa undangan bagi beberapa kontributor project baru saya.

ha. ya, saya punya project baru. yang masih sangat super secret. tunggu tanggal mainnya sampai saya publish di blog ini tanggal 26 Juni 2011.

baiklah, saya akan mencoba brainstorming demi masa depan tugas saya besok. dah. terimakasih.

6.6.11

(seharusnya) ada saat sambutan

halo! maaf sempat terlupakan beberapa hari..

setelah proyek #31HariMenulis yang dimenangkan oleh Syafiatudina yang keren dan indie itu, saya kembali disibukkan oleh pameran foto yang akhirnya dihelat tadi malam:



acaranya cukup mengenyangkan. eh maksud saya menyenangkan, dan mengenyangkan. yang datang tidak cukup banyak, tapi hanya cukup saja, cukup untuk menghabiskan brownies dan gorengan yang tersedia.

pameran ini adalah hasil karya dari 9 tukang foto termasuk saya sendiri. acara ini merupakan hasil dari keberlanjutan workshop street photography bersama Ivan Jasadipura beberapa minggu yang lalu.

berikut adalah kerusuhan yang terjadi pada siang hari nan panas saat melakukan display karya di Kedai Belakang:











saya sangat berterimakasih sekali kepada kawan-kawan NOM (iya, YYAF (Yogyakarta Youth Art Forum) berganti nama menjadi NOM) yang bekerja keras demi terlakasananya acara ini dan tidak lupa bagi mas Anton pemilik Kedai Belakang yang bersedia tempatnya kita rusuhi dan menerima kami dengan sangat baik.

maaf saya tujukan terutama pada Ardi Wilda dan Imam Solihin yang saya marah-marahin terus selama proses pameran. maaf, maaf, siklus bulanan membuat saya lebih emosionil. lagian kalian juga sih, NAKAL!!!

btw, pameran ini akan berlangsung sampai tanggal 12 Juni 2011, dan ada artist talk pada Rabu, 8 Juni 2011 nanti. Kedai Belakang buka pukul 4 sore sampai tengah malam. maka yang kemarin belum sempat kesana, silahkan datang dan nikmati pameran ini. tapi, bronis dan gorengan udah abis. gapapa, masih ada sticker kok sebagai cinderamata yang bisa dibawa pulang. :D

untuk semua, terimakasih banyak. semoga kita tidak berhenti sampai disini.




foto saya colong dari albumnya Haviez Maulana.

31.5.11

Gorgom says goodbye (?)



sudah hampir setahun saya memiliki akun Twitter yang bernama @muntahgorgom, coba tengok tweet saya sudah berapa. sepertinya memang Twitter menjadi lahan empuk bagi sarana keabsurdan, keseloan, kemarahan, dan ke-kean saya yang lain.

sebab saya memiliki akun Twitter itu telah saya ceritakan pada posting terdahulu (mana? cari sendiri aja. :p), namun saya belum bercerita kenapa sampai ada nama muntahgorgom untuk menamai akun tersebut.



oke, begini ceritanya.
kala itu saya sedang memikirkan nama akun Twitter baru saya. bingung. dan malas pakai nama asli. karena kalau pakai nama asli takut gampang kelacak sama emak bapak saya. karena saat itu juga saya lagi malas main FB, soalnya emak bapak saya sensitip banget sama apa yang saya taruh disana kayak Tif Sembiring.

akhirnya saya pilih beberapa kriteria, pertama, masih berinisial nama saya, kedua, mengingatkan masa kecil saya, ketiga, karena ini Twitter yang saya asosiasikan seperti toilet atau tempat sampah, yang mana adalah tempat membuang hal-hal tak terpakai dan cenderung sampah.

maka, saya pilih kata 'muntah' sebagai kata depan akun ini. muntah disini berarti Twitter tempat saya untuk memuntahkan segala apa yang ada didalam pikiran saya, entah itu ide, ceracauan, makian, guyonan, dan sebagainya. saya merasa 'terobati' setelah mengeluarkan itu semua. lalu untuk kata kedua, yakni yang merepresentasikan sesuatu dari masa kecil saya dan bisa membuat inisial nama, maka terlintaslah si Gorgom.

Gorgom merupakan musuh bebuyutan Ksatria Baja Hitam, dan saya pernah mempercayai kebohongan om saya di suatu sore di Gianyar bahwa dia adalah jelmaan Ksatria Baja Hitam.

kalau disambung: muntahgorgom dapat disederhanakan menjadi MthGRgm atau panggilan akrab: GR*GM. sama seperti nama asli saya bila dipadatkan menjadi MGR. nah! dapet kan inisialnya!

maka, saya hidup setahun ini dengan menyandang nama alias muntahgorgom. semenjak akun muntahgorgom hidup, orang-orang pun kerap memanggil saya muntahgorgom dalam kehidupan nyata. kadang kepleset jadi muntahgurame atau muntahmuntah yang lain. dan celakanya, saya pun mengidentifikasi diri saya sepenuhnya pada Gorgom, dan Gorgom pun sebaliknya. terkadang saya ingin menjadi diri saya sendiri dan bukan si Gorgom, namun beberapa bulan kebelakang saya menyadari bahwa karakter Gorgom lebih mendominasi daripada saya.

beranjak followers saya meningkat, padahal mulanya, saya tidak ingin akun ini banyak yang tahu. awal hidupnya si gorgom pun hanya dikenal di teman-teman mas jalang saja dan kawan-kawan terdekat saya yang jumlahnya tak lebih dari 30 orang. namun entah kenapa, jumlah itu semakin meningkat. terlebih ketika satu adegan dimana kak Pulung Uci secara tak sengaja menyebut si Gorgom dihadapan rombongan bis ketika di Jakarta, sontak orang-orang yang pernah mendengar legenda si gorgom jadi 'meng-oooohhhh jadi selama ini kamu toh muntahgorgom?', saya cuma bisa membalas dengan cengiran. manis sekali.

semenjak itu entah siapa yang mulai, entah saya atau si Gorgom seringkali menggunakan hashtag aktifitas gorgom, seperti #gorgomlapar, #gorgomtendangtembok, #gorgomsukauang, dan lainnya. si gorgom ini jadi berasa menjadi anak kecil yang seringkali minta perhatian.

kemudian si Gorgom ini saya rasa jadi bertambah tenar, setelah mengadmin di akun @31HariMenulis. Gorgom pula lah yang sempat diprotes akibat menuliskan HR Al-Gorgomi di profil twitter akun tersebut, padahal sebutan itu tak sengaja terlontar oleh teman saya dan mungkin si gorgom merasa asik dengan sebutan itu. Gorgom pula lah yang menjadi bulan-bulanan admin lainnya kalau sedang bergantian ngadmin. misal, 'ayoo lekas posting, deadline tinggal 10 menit lagi loh, sebelum 20ribu mu masuk ke kantong gorgom!', atau 'sembari nunggu deadline, enaknya ngapain ya? gimana kalau bikin fiksi mesum sama si gorgom!' atau 'woaahhh dendanya banyak banget nih, bisa buat beli hemaviton jreng satu krat, atau bisa buat beli mas kawin ya, gom?', atau memanggil manggil admin gomgom atau gorgom jika yang sedang bertugas adalah admin awe yang ngising. lihatlah gorgom lagi, gorgom lagi.. dia lebih tenar daripada saya sendiri.

kemana-mana nama gorgom selalu ada dibelakang nama saya, misal jadi Ocha Gorgom, Ocha Mahar a.k.a muntahgorgom, atau gorgom saja. rasanya dia dan saya adalah satu paket. terkadang saya merasa dinomorduakan daripada si gorgom. saya cemburu pada karakter buatan saya sendiri.

namun ketahuilah, menjadi Gorgom bukanlah hal yang mudah. menjadi Gorgom kamu harus rela diempankan pada dunia 'kejahatan' (baca: keserakahan, kemalasan, kemesuman dan lainnya), menjadi Gorgom kamu harus rela dikritik secara pedas bahkan oleh orang terdekatmu sendiri, menjadi Gorgom itu sulit kamu disukai dan dibenci dalam satu waktu.

ada satu ketika saya ingin mengganti nama akun ini atau menutup akun muntahgorgom ini selamanya. namun agaknya, saya sadar banyak yang terlanjur cinta pada karakter si Gorgom yang begitu manusiawi dan menyebalkan ini. begitupula saya sendiri, walaupun seringkali saya justru menjadi sidekick dari si gorgom.

terimakasih semuanya.



hormat kami,

saya dan Gorgom.









playlist: suara kipas angin
kostum: celana biru motif rusa (saja) *abis panas bos!*
cemilan: kagak ada

30.5.11

lembar jawaban

malam ini, setelah pergulatan hati antara datang dan tidak ingin datang ke acara diskusi dan bedah buku 'Like This' yang diadakan oleh jakartabeat.net, karena satu, saya agak malas, dua, salah satu pembicaranya adalah dosen pembimbing skripsi saya (ampun mas!), dan tiga, saya takut ketika kesana mendadak kepengen membeli buku 'Like This' yang seharga 65.000 itu, bukan karena apa-apa, duit saya mendadak tiris setelah 'kesurupan' kemarin. hiks.

akhirnya saya datang, ke acara yang dimulai pukul 7 malam di KKF tersebut. selain ketiga pembicara, yakni Risky 'Summerbee', Taufiq Rahman dari jakartabeat.net sendiri, dan Wisnu Martha (ehm!), Dosen Ilmu Komunikasi, juga Auf (Oh Nina!) sebagai moderator, juga ada Answer Sheet sebagai band pemeriah acara.

secara keseluruhan, acara berjalan lancar, tepat waktu, dan sesi tanya jawab pun secara antusias diisi oleh lima penanya dan juga dijawab dengan lancar oleh ketiga pembicara. jurnalisme musik yang dibahas saya rasa belum mencapai pada 'daleman'nya, dan baru pada tahap kupasan kulit saja. mungkin juga karena keterbatasan waktu dan lainnya. namun, saya tertarik pada satu hal, yakni si pengisi, band bernama Answer Sheet yang baru itu saya tonton.

ketertarikan saya terhadap Answer Sheet adalah karena bocoran pertama si Awe, dia bilang, 'eh cha, lu tau nggak, itu si anak-anak Answer Sheet di sela-sela diskusi ini mereka tuh ngisi soal-soal ujian masuk SNMPTN loh, trus ada tuh yang kemeja kotak-kotak, doi baru lulus SMP, dan baru masuk SMA.' saya langsung ber-oh-ya? giling, lucu amat, batin saya. 'wah kalau mereka ampe nggak lulus ujian, gue jadi merasa bertanggungjawab nih..', sambung Awe. saya ketawa.

acara diskusi selesai, Answer Sheet (yang menurut saya berasa KOC dan sedikit terpengaruh Au Revoir Simone, Beirut dan The Trees and The Wild *macak pengamat musik) ini kembali masuk dan menempati posisi mereka dibelakang alat-alat musik. kemudian mereka membawakan tiga buah lagu. ada satu lagu yang saya tahu, yakni dari band bernama Beirut yang berjudul Postcard From Italy. saya rasa mereka cukup berhasil membawakan lagu tersebut. setelah lagu itu berakhir, saya maju kedepan dan mengobrol bersama Awe yang sedang duduk mengamati mereka. lalu Awe memberikan bocoran kedua, 'masa ya cha, tadi kan gue bilang ke mereka (Answer Sheet), 'dek, kalo nggak dibayar nggak apa-apa ya?', trus mereka jawab, 'iya mas, gapapa, ditonton mas Risky juga kan nanti', hahaha geblek yak', tawa Awe dibelakang. saya ikut tertawa sekaligus melihat kepolosan mereka.

antara melihat kepolosan dan ketulusan pada mereka, rela tak dibayar karena turut hadir Risky Summerbee yang juga melihat kemampuan mereka dalam bermusik. mungkin karena mereka merasa bukan siapa-siapa juga, maka mereka merasa ditonton orang yang mereka idolakan adalah kehormatan atau (mungkin) bayaran tersendiri atas penampilan mereka malam tadi.

tapi mungkin nggak sih ada band yang sudah ternama memiliki semangat antara kepolosan dan ketulusan dalam bermusik seperti mereka yang rela-rela saja tak dibayar hanya karena idolanya ikut menonton mereka? :p

semoga semangat mereka bermain musik ini berbanding lurus dengan semangat menjalani Ujian SNMPTN mereka hari ini. semangat! :D











playlist: suara kipas angin dan ceracauan mas jalang
kostum: kaos maroon polos dan celana biru motif rusa
cemilan: kagak ada

29.5.11

(c)razia

hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh saya selama satu setengah tahun ini.

kalian tahu itu apa? kalian tahu? HAAAAAAAA? TAHUUUUUUUUUUUUUU? *ups, muncrat*

SAYA AKHIRNYA TERKENA RAZIA SIM DAN STNK!! WOOOOOOOOOHOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!

siang tadi saya sedang menuju JNM bersama teman saya, diperjalanan dekat Samsat, banyak pak polisi, oh oh, apa ini gerangan.. kemudian terdapat kerumunan motor. oh, apakah ini seperti yang saya pikirkan? dan betul, ini adalah tanggal 29, dan di depan mata saya ada razia SIM dan STNK.

wajah saya berubah sumringah tak terkendali. panas terik berubah menjadi tiupan angin di padang sabana. menyejukkan. dengan bersemangat saya mengeluarkan barang bukti yang dibutuhkan yakni SIM dan STNK, maunya sih saya tambahin KTP, KTM, Kartu Pasien, dan lain-lain, apadaya yang dibutuhkan cuma dua benda itu.

ini giliran saya!, teriakku dalam hati siang tadi. dengan cengar-cengir saya dihampiri pak pol yang gendut dan belum terlalu tua, saya memberikan apa yang ada ditangan saya, saya melongok namanya: DIAN. kemudian pak Dian mengembalikan benda keramat tersebut sambil berkata: terimakasih (sambil tersenyum tidak manis).

lepas dari sana saya teriak: HOREEEE AKHIRNYA GUA DI RAJIAAAAAA!!!!! WOOO HOOOO!!! mungkin teman saya yang dibelakang merasa malu. namun dia kalem. kemudian bertanya: 'gimana perasaan lo sekarang?' saya menjawab: 'SENANG DAN BAHAGIAAAA!', dia ngakak.

mungkin emang baru saya yang sesenang ini kena razia SIM dan STNK. tapi memang hari inilah yang saya tunggu-tunggu selama hampir satu setengah tahun. dan pak Dian adalah polisi pertama yang berhasil memegang SIM saya. menakjubkan.





NB: sayangnya saya lupa poto bareng Pak Dian. hiks.





playlist: suara kipas angin
kostum: kaos putih bendera China dan celana biru motif rusa
cemilan: kagak ada

28.5.11

terharu



malam tadi ceritanya saya terharu. ketika melihat counter pengunjung blog ini yang sudah mencapai angka 2.000an. buat saya, hal ini merupakan apresiasi tersendiri. sebelum mengikuti proyek #31HariMenulis, saya yakin pengunjung blog saya pastinya belum sebanyak ini. lihat saja grafiknya. mirip dengan susunan stalaktit terbalik di gua-gua. mungkin juga mirip dengan grafik yang ada di monitor Bursa Efek Jakarta.

mencapai angka ini tentu dengan perjuangan (cuih!), tapi syukurnya saya tidak perlu menjalani tantangan yang cukup ekstrim seperti kawan saya. dia membuat sebuah tantangan pada dirinya sendiri, jika pengunjung blognya mencapai ke angka 1.000, maka ia akan bersepeda keliling Yogyakarta tanpa pakaian. kalau saya, lebih baik saya menantang diri saya untuk tidur seharian daripada melakukan hal tersebut.

blog ini hanya dishare pada twitter dan blog resmi #31HariMenulis, dan tidak di Facebook, kecuali kalau ada yang iseng ngecek info di Facebook saya dan senang membaca tulisan saya setiap hari. namun rasanya tidak ada yang melakukan itu. hahahaha

tapi ya, itulah, tembus angka 2000 merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi saya. walaupun mungkin dari angka sekian, 30 persennya adalah saya yang membukanya sendiri. entah mengapa saya memiliki kecenderungan membaca kembali tulisan yang telah saya posting dua atau tiga kali, entah untuk apa, mungkin koreksi, mungkin kepuasan pribadi.

bagaimanapun itu, saya akan tetap mencari cara bagaimana supaya pembaca blog ini terus meningkat walau masa #31HariMenulis ini akan segera habis. mungkin akan seperti kembaran saya Ochi a.k.a Ardi Wilda yang membuat program menulis kolaborasi di blognya. mungkin saya akan membuat program tema bulanan. misal bulan Juni saya akan membuat program bulan kuliner, maka dalam satu bulan itu saya akan terus reportase tentang makanan. mungkin begitu. mungkin.

yasudahlahya, apapun itu saya harus mengucapkan terimakasih pada pembaca setia ataupun tidak setia blog saya. semoga tulisan saya banyak membantu untuk menghadapi kehidupan yang ngising ini. atau mungkin hanya membuat kehidupan anda semakin ngising.

selamat malam!







playlist: suara kipas angin
kostum: kaos maroon polos dan celana biru motif rusa
cemilan: permen rokok super

27.5.11

kotak Pandora(emon)

ini tanggal 27 Mei 2011, maka, sudah hampir akhir bulan lagi, ya kaaan? tau sendiri dong, sebagai mahasiswa yang pemasukan utamanya masih bergantung pada orang tua, hidup kita pasti digantungkan pada uang yang tersisa dan isi dari kotak persediaan makanan.

beruntungnya, saya tidak telat dikirimi. namun saya belum belanja apapun. jadi, boleh dong ya melongok yang 'tersisa' di kotak makanan saya:

1. mi instan

terdapat satu macam dan satu buah mi instan yang ada dalam kotak makanan saya, yakni indomie goreng. saja.

2. bihun super

saya mulai menyukai memasak bihun mulai dari bulan lalu. seplastik bihun seharga hampir 3.000 rupiah itu cukup untuk memberi makan empat orang kelaparan.

3. mi telor

selain mi instan dan bihun super, saya juga menyukai mi telor. mi telor cap tiga ayam adalah favorit keluarga saya. biasanya sama seperti bihun, nasibnya akan berakhir digoreng bersama sayuran dan telur.

4. pasta

bagi saya, berbelanja pasta tiap bulan adalah wajib hukumnya. saya seringkali membeli penne, macaroni, atau spaghetti. namun sekarang yang tersisa hanya sepertiga bungkus penne dan spaghetti saja. mereka pasrah katika dengan bar-barnya saya masak bolognese atau carbonara. (bisanya cuma itu, ampun kak!)

5. telur ayam

masih ada sekitar 5 telur ayam didalam plastik Superindo berwarna putih-hijau itu. saya suka direbus. suka digoreng atau dicampur ke makanan lain. standar lah ya, tapi saya nggak suka makan mentah, ntar dikira adiknya Ade Rai.

6. sarden

ikan sarden adalah andalan anak kos seperti saya. biasanya ditambahkan irisan cabai dan bawang. lalu dimasak dan dimakan bersama nasi yang hangat. hiks.

7. susu

ada satu macam susu yang tersisa dalam kotak makanan saya. yakni Dancow fullcream sachet. itu saja. dibeli memang satuan. tak ingin diminum.

8. Milo

ingat Milo saya jadi ingat kak Mayya. Milo saya masih ada setengah bungkus yang 700gram nih! *nyendokin Milo*

9. Kopi
saya bukan peminum kopi, saya menyediakan kopi untuk mas jalang. ada dua macam, yang luwak dan torabika cappuccino. seringkali minta dibuatkan ketika dia tahu saya sedang malas.

10. Energen

haha! Energen! tersisa dua sachet! penting sekali jika saya malas keluar cari makan atau malas memasak. biasanya sekali seduh langsung dua sachet. :|

11. Teh
ini yang paling penting! teh tubruk adalah favorit saya. wanginya mengingatkan pada rumah nenek saya. diseduh ketika saya sedang macak jadi cah ngeteh. padahal frekuensi saya bikin teh ini juga jarang lho.





abis deh. cuma tinggal itu aja. mungkin besok saya harus melarikan diri ke Superindo terdekat untuk segera membeli amunisi.





playlist: Iggy Pop - The Idiot Album
kostum: tanktop putih dan celana pendek rusa berwarna biru
cemilan: kagak ada

26.5.11

sakau perjalanan

merencanakan perjalanan ternyata memang tak semudah memasak indomi goreng, murah dan mudah. saya butuh waktu satu tahun lebih hanya untuk memikirkan hal ini.

bayangkan, satu tahun lebih. kalau saya cepat mengambil keputusan saya akan pergi kemana dan kemana. pasti setahun ini saya sudah menjelajah sampai Sumbawa dan berfoto bersama sapi perah di sabana nan luas.

sepertinya saya agak banyak pertimbangan. dana menjadi masalah utama para pelancong fakir macam saya. dan yang kedua adalah waktu. waktu ada, duit tak ada, ada duit, waktu yang tak ada. masalah tempat menginap, itu mudah, saya bisa mengontak teman yang ada di daerah yang akan saya datangi, atau saya bisa mencari penginapan murah.

saya sampai tak enak ketika harus berjanji pada seorang kawan dekat untuk mengunjunginya ke Semarang. sampai sekarang, selama empat tahun ini, dia yang lebih sering ke Jogja. maaf ya. suatu hari setelah letih dengan janji-janji palsu, saya pernah bilang padanya: oke, jumat besok aku ke Semarang, jemput ya. blablabla..' hari H pun datang. saya bahkan tak ingat hal tersebut sampai dia akhirnya mengingatkan saya, 'mana nih.. udah hari sabtu.. kok nggak kesini'. sampai pada saat itu saya tak ingin lagi berjanji apapun dengannya, apalagi janji sehidup semati.

perjalanan saya paling berhasil adalah ke Bandung dan ke Surabaya. 'ke Banduuuung.. Surabayaaa.. bolehlah naik dengan percuma..' kalau sekarang saya menyanyi seperti itu ke pak Masinis, tentu saya akan ditendang keluar gerbong. beruntung di Bandung dan Surabaya saya memiliki kawan-kawan yang baik hati dan bersedia saya repoti untuk menampung saya tidur dan makan.

daan.. saya rindu saat-saat itu, saat dimana saya harus melakukan sebuah perjalanan, seorang diri atau bersama teman. saya tidak peduli. saya teradiksi rasa dari sebuah perjalanan. rasa menunggu di perjalanan sampai tiba di tujuan.

saya ingin main ke Solo (buset Solo yang tetanggaan aja kagak pernah!) ingin pergi ke Pasar Klewer, atau ke tempat 'eksotis' lainnya, juga ke toko AGFA untuk memboyong berapa pack roll film, saya juga ingin mencoba Hik sejenis angkringan khas Solo lalu makan surabi.

saya ingin ke Semarang, saya ingin makan es krim Oen, saya ingin bertemu kawan baik saya, saya ingin pergi berkeliling dan memotret situs-situs yang ada. ingin pergi ke pasar kutunya.

saya ingin ke Bali, saya rindu masa kecil saya yang sempat dihabiskan disana, saya ingin ke pantai dan bermain ombak, nongkrong di Bar (karena sekarang saya sudah besar dan boleh mabuk-mabukan *eh), saya pengen ke pasar Sukowati membeli kacang, rindu ke Besakih, Tanah Lot, tempat saya lomba menggambar. saya ingin memiliki perspektif baru tentang Bali ketika saya dewasa.

saya ingin ke Lombok, bersama mas jalang. ingin main ke Gili, siapa tahu bisa foto bersama sapi perah di padang sabana, saya ingin menghabiskan waktu di pantai. saya suka pantai. suka sekali. saya ingin memiliki banyak foto bagus.

saya ingin ke Jember, disana ada pantai berpasir putih dibalik tebing dan ada karang-karang besar. saya ingin mencoba makanan-makanan di Jember. saya ingin pergi ke situs bersejarahnya.

saya ingin ke Ambarawa. barusan mbak Pulung memameri saya berbagai makanan enak disana. saya ingin ke ada musium kereta, candi, bukit cinta-rawa pening, kopeng dan sekitarnya. juga ingin merasakan makan pagi dengan bubur gudeg-lodeh koyor. nasi jagung. siangnya , pecel mie dan es kombinasi. dan malamnya menjajal tahu campur. oh yaampun..

saya ingin ke Bandung, sekedar pergi berbelanja mata sambil bernostalgia kala saya kesana bersama dua kawan baik saya naik kereta ekonomi, menginap sekamar bertiga setelah ditolak banyak motel. saya ingin ke Omuniuum, pergi makan ke tempat anak-anak gaul Bandung biasa nongkrong, pergi ke toko-toko aneh yang ada, dan menghabiskan malam di Dago (plis deh Dago? masih jaman?).

saya ingin ke Surabaya. menengok kawan baik saya, Kaka dan Macan, dan kawan-kawan lainnya. mengganggu kencan Kaka dan Macan. bermain dengan kucing Macan. dan makan lontong balap favorit saya. saya rindu pergi berkeliling Surabaya tanpa celana dalam.

baiklah, agaknya tulisan saya mulai berlebihan. saya akan segera menyusun perjalanan terdekat untuk dilakukan. mungkin Solo, mungkin Ambarawa. sebetulnya masih banyak sekali tempat yang ingin saya kunjungi, tapi saya mencoba realistis dulu dengan membatasi dalam lingkup pulau Jawa sampai Lombok saja. hiks.

saya tak ingin membuang waktu lagi untuk berpikir. saya bosan hanya berencana. saya jengah menunggu waktu yang tepat. hasrat ini butuh hidup kembali dari mati suri.







playlist: suara kipas angin
kostum: sepasang piyama Eeyore
cemilan: kagak ada

25.5.11

kuliner insting

salah satu cita-cita saya selain menjadi seorang desainer interior adalah menjadi jurnalis traveling dan kuliner. keduanya merupakan gairah dalam hidup saya. menurut saya, keduanya saling bergantung satu sama lain, tak dapat dipisahkan.

kemanapun saya pergi, mencoba makanan 'baru' dari tempat yang saya kunjungi adalah wajib hukumnya. bila tidak, sia-sia belaka perjalanan saya. kalau kata Inul Daratista, bagai sayur kurang garam kurang enak kurang sedap.

hari ini saya tidak bepergian ke luar kota, hanya ke kampus, menjemput mas jalang di bengkel, ke MES56, lalu ke Ambarrukmo Plaza. namun saya bahagia karena menemukan beberapa makanan yang benar-benar baru dan makanan yang diproduksi ulang sesuai dengan zamannya.

maka, 'ekspedisi' makanan saya dimulai dari kampus. ini merupakan kali pertama saya membeli sendiri dan memakan sendiri satu makanan yang dulu begitu ngetren ketika saya SD. saya tidak tahu pasti apa namanya, mari kita lihat sendiri penampakannya:



saya memanggilnya lidi pedes, teman serumah saya menamainya jiting sruput, entah apalagi yang lain. cukup dengan seribu rupiah, makanan ringan dan membuat bodoh ini dapat dengan sukses membuat anda kepedesan dan ngilu-ngilu gigi, karena seringkali membuat gusi kita tertusuk.

saya tidak pernah sanggup menghabiskannya, entah mengapa hari ini saya membeli, dua bungkus, dan pada akhirnya satu bungkus saya berikan pada teman serumah saya, si jiting sruput holic itu. dan satunya lagi sedang saya makan.

sepulang dari kampus, saya kembali tidur di rumah sampai kemudian saya dibangunkan oleh SMS dari beberapa orang. salah satunya mas jalang yang minta jemput di bengkel karena motornya akan diambil keesokan harinya. saya oke-oke saja, karena memang sekalian ingin keluar untuk beberapa keperluan.

setelah itu kami ke Taman Siswa, untuk mengurus satu keperluan saya, kami kelaparan. bingung berpikir akan makan apa, akhirnya mas jalang yang terkadang smart itu mengajak saya untuk makan nasi Jinggo. bagi yang belum tahu, nasi Jinggo adalah makanan khas Bali, isinya mirip nasi kucing, tapi nasi Jenggo ini lebih heavy, isinya ada suwiran ayam, kering tempe, mi goreng dan sayuran.

akhirnya kami menuju TKP:


ketika kami datang, salah satu penjualnya sedang bertelepon, setelah kami amati, dia sedang telepon on line ke sebuah radio. ibu setengah baya itu cengangas cengenges ketika mengobrol dengan si penyiar radio yang kedengarannya sudah setengah ngantuk. tempat makan ini berada di jalan (waduh saya lupa) yang tidak jauh dari alun-alun selatan.

ya disinilah tempat nasi Jinggo ini bermarkas. saya dan mas jalang memesan dua nasi Jinggo beserta teh, lalu saya nambah lauk lagi, lauk yang saya ambil berupa telur bumbu bali (balado telur) dan pepes ayam, yang kalau ibu saya bilang namanya Tum, dulu ibu saya dapat resepnya juga ketika kami tinggal di Bali.

saya girang bukan main ketika mencoba suapan pertama nasi Jinggo. rasanya seperti yang saya harapkan. enak. dan enak. dan.. saya sampai nambah nasi lagi. *maruk* untuk kesemuanya kami hanya menghabiskan 13 ribu rupiah saja. tentu saja harga ini sangat murah bila ditambah suguhan menghibur dari tiga balita super atraktif yang sedang bermain menjadi topeng monyet.

selesai makan nasi Jinggo, kami ke MES56, untuk melihat presentasi seorang kawan. presentasi tersebut dipadati orang-orang yang sudah tidak asing lagi bagi saya. salah satunya adalah Dina, melalui dia, saya bertemu makanan yang lagi-lagi pernah saya temui ketika masa kecil saya:





dialah si permen rokok nan legendaris. Dina menemukannya di sebuah gerai makanan lawas di Ambarrukmo Plaza. permen ini agak berbeda dengan yang tempo dulu. ketika saya SD bentuk dari permennya bukan padat seperti yang diatas, namun dalam bentuk serbuk. rasanya berupa coklat dan mint. dan kebetulan sekali, rencananya memang setelah dari MES56 saya akan pergi ke Amplaz.

selesai acara, saya dan mas jalang pergi ke satu plaza yang paling hype di Yogyakarta itu. awalnya saya hanya ingin melihat-lihat beberapa barang, namun akhirnya kita memang jalan-jalan-jalan-jalan. dan itu sangat berbahaya, kawan-kawan, apalagi menjelang hari pengiriman uang bulanan. *backsound: petir menggelegar*

dan saya pun juga membeli permen rokok diatas, harganya 18.500, untuk 40 buah. dapat ditemui di gerai 'cemal cemil' dekat food court. kemudian, karena kami lapar, akhirnya kami memutuskan untuk makan di Amplaz saja, mas jalang ingin mencoba satu resto yang catchy dimatanya, namanya Mr.Pancake.

saya menurut saja. sampai disana kami melihat daftar hargan yang ada di depan restoran, 'wah lumayan juga (harganya)..', pikirku. namun tak ada salahnya mencoba. kami masuk dan memesan. untungnya ada diskon 30% untuk makanannya, masih soft opening soalnya.

Mr.Pancake ini tak hanya menjual Pancake beraneka topping saja, tapi juga pasta, steak, dan masakan dengan rasa Mediteran lainnya. kisaran harga untuk makanan adalah 23.000 - 40.000an, dan minuman dengan kisaran 8.000 - 30.000an, kalau tidak salah. ada juga bermacam finger snack.

saya lupa memesan apa namanya, milkshake coklat dan olahan beef dengan saus lada hitam yang creamy juga dengan sayuran, onion ring dan selada goreng. sedangkan mas jalang memesan cappuccino latte dan pancake berjudul meat meet cheese lover. saya tidak sabar menunggu seperti apa rasa makanan kami.

tak lama kemudian:





untuk makanan pesanan mas jalang, saya lupa motret karena sudah asyik tenggelam menikmati hidangan yang tak sabar lagi dihabiskan. saya hanya bisa cerita soal rasanya, rasanya, ummmm.. rasanya.. ENAK!! entah saya bingung harus bicara apalagi. meat meet cheese lover pesanan mas jalang itu sangat kuat rasa kejunya, keju cair home made yang membanjir di hampir seluruh sudut piring ditambah potongan beef dengan taburan parsley. jelas sekali makanan seperti ini adalah tipe favorit mas jalang. dan ketika piring itu 'bersih' dia masih bisa bilang: ah, ini cukup heavy! kalau saya, pasti sudah menyerah di potongan ke lima.

ini adalah surga dunia bagi saya, menikmati makanan lezat bersama orang terdekat. saya harus bersyukur pada Tuhan dan meminta hari yang seperti ini sering-sering. :p





playlist: suara kipas angin
kostum: tanktop hitam dan celana tidur Eeyore
cemilan: lidi pedes

24.5.11

secuplik kisah lapangan tenis

malam tadi adalah pertama kalinya saya menonton sebuah pertandingan tenis secara seksama. dialah John Isner dan Rafael Nadal dalam French Open yang membuat saya menatap layar televisi selama hampir satu jam dengan khusyuk.

sebetulnya saya terjebak. saya sedang berada di rumah mas jalang sejak lewat maghrib tadi, awalnya tak ada orang di rumah, anggota keluarga yang lain sedang pergi. sekitar pukul delapan, rumah sudah ramai. ramai celotehan Cuplitos yang berlari kesana kemari dan mengobrol bersama kulkas. ramai kakak-kakak mas jalang yang sedang berbincang, dan lainnya. saya sendiri? ramai di ruang makan bersama mas jalang menghabiskan sepiring bihun goreng sambil takjub melihat tingkah Cuplitos bak setrikaan.

setelah selesai makan, saya kembali ke ruang tengah dan duduk sambil melihat-lihat katalog Tupperware. dan ternyata si bapak sedang menonton tv. selesai melihat katalog, saya ikut hanyut dalam tontonan bapak, yakni pertandingan tenis favoritnya.

saya yang biasanya hanya menonton pertandingan sepak bola yang dimainkan Manchester United atau badminton oleh Taufik Hidayat saat pesta olah raga tempo lalu, kini saya larut dalam permainan dua pria yang sedang 'perang' menyabet si bola hijau itu.

John Isner asal Amerika Serikat membuat saya terkagum dengan postur tubuhnya yang tinggi menjulang mengerikan bak anak raksasa. bro dua meter lebih bro, kalau saya pacarnya saya pasti minta gendong a la koala setiap hari. juga si Rafael Nadal pria yang masuk dalam jajaran pemain tenis profesional dunia asal Spanyol dibawah Djokovic.

dalam diam dan kebengongan saya yang sedang mengidentifikasi yang mana yang NAD yang mana yang ISN pada kolom poin, sesekali bapak menanyai saya. 'kamu sudah makan belum?' 'oh, sudah tadi,' jawab saya. lalu diam lagi menikmati pertandingan. sejenak kembali mengagetkan lagi, 'kamu biasa pulang lewat mana?' saya kaget dan menjawab pertanyaannya sedanya, 'lewat situ.. (sambil menunjuk jalan didepan rumah)' (plak!) 'lewat selokan Mataram,' tambah mas jalang.

saya masih khusyuk melihat pertandingan tersebut sampaaaiiiiii.. Cuplitos keluar dari kamar dan mulai bertingkah. jelas fokus kami bertiga kemudian terganggu. satu sisi saya pengen nonton itu tenes, satu sisi saya pengen gigit Cuplitos karena dia terlalu menggemaskan bila dilepas begitu saja.

sesekali mas jalang membacakan beberapa tweet yang cukup mengganggu dari kawannya. contoh spesies ibukota tanggung yang labil, yang kabarnya ingin membakar Norwegian Wood milik Murakami dan dua buku Wilde lainnya bila tak ada yang mau buku tersebut. WTH with this girl? beli beli buku sendiri, mau lo beli di Aksara, Kinokuniya atau Times Square sekalian, trus mau dibakar kek mau dikasih orang kek, penting ya dikasih tau ke orang-orang? ga sekalian bikin iklan baris?

dan acara menonton French Open bertahan sampai sekitar pukul sembilan lebih sepuluh menit. bapak undur diri, ngantuk katanya. mas jalang mengakuisisi remote. mengganti-ganti channel, mulai dari NatGeo, sampai ke TLC, juga dengan Cuplitos diantara kami makan Pocky strawberry.

entah siapa yang akhirnya menang, Nadal atau Isner, tapi Isner cukup menggila sehingga terlihat lawannya kewalahan. dan entah akan diapakan itu buku Murakami dan Wilde milik wanita labil cari perhatian itu, mau dibakar atau dihibahkan.

setengah jam kemudian saya pamit pulang. setelah berpamitan dengan seisi rumah, saya diantar mas jalang dan Cuplitos dalam gendongannya sampai pagar.


selamat malam.






playlist: suara kipas angin
kostum: kaos putih dan celana Eeyore
cemilan: kagak ada

23.5.11

antara saya dan Selby

hampir saja saya lupa waktu untuk menulis entry hari ini. tentu saja hal ini ada penyebabnya. ketika saya sedang facebook walking :p, saya menemukan satu link dari kawan saya yang diberikan untuk kekasihnya.

kalau kata anak gaul ibukota, 'kekepoan' alias keingintahuan saya pun meningkat, saya bukannya ingin tahu hubungan pacaran mereka, tapi ingin tahu apa isi link tersebut, sampai si kawan saya bilang: asik bos. saya melihat kata 'asik' juga jadi pengen si-asik-in.

maka saya bukalah itu link dan membuat saya browsing berjam-jam:



ya, namanya http://theselby.com/, awalnya saya tidak mengetahui laman apakah ini sebenarnya. namun, karena saya menyukai foto-foto dan obyek foto-foto dalam laman ini, maka seketika menjadi candu.

usut punya usut, the selby is in your place ini merupakan sebuah proyek dari seorang fotografer yang bernama Todd Selby. betapa beruntungnya orang ini memiliki bermacam keahlian, cobalah tengok biodata singkatnya dibawah ini, berikut dengan foto si empunya:



Before working on this project full time Todd worked as a translator and Tijuana tour guide to the International Brotherhood of Machinists, a researcher into the California strawberry industry, a Costa Rican cartographer, a consultant on political corruption to a Mexican Senator, an art director at a venture capital firm, an exotic flower wholesaler, a Japanese clothing designer, and a vermicomposting entrepreneur.

ebuset!

lha saya? mungkin akan tertulis seperti ini:

sebelum menjadi mahasiswa tingkat akhir yang diburu lulus, seorang Ocha juga pernah menjadi stuntwoman untuk iklan majalah Trubus edisi kaktus, penjaga pameran seni rupa, penerjemah bahan skripsi orang yang nggak pernah selesai, tukang bersiin dapur di kontrakan, konsultan sulit BAB, petani kaktus yang gagal, pemelihara marmut, ikan, dan kelinci yang sukses seluruh hidupnya berakhir, juga tukang foto di beberapa proyek film yang tak pernah selesai.

bagaimanapun proyek milik Selby ini mengingatkan cita-cita lama saya, menjadi seorang desainer interior. tapi sepertinya saya tidak mau berharap terlalu tinggi, karena kemampuan menggambar saya saja dibawah rata-rata. hiks.

atau minimal, saya harus memiliki kemampuan 'melihat' seperti si Selby ini. kebanyakan fotonya menampilkan detil-detil pengisi ruang yang seringkali terlewatkan. juga dia mampu membuat satu interaksi tertentu antara ruang dan si tuan rumah. ah, menyenangkan sekali.



Gnome diatas adalah salah satu contoh hasil tangkapan mata Selby, si kecil yang seringkali terabaikan.

baiklah, saya rasa cukup sekian, karena saya mau lanjut ngoprek laman satu ini.


cao!


spesial thanks to: putri macan dan andar manis (atas ketidaksengajaan share link ini :p). juga untuk mas jalang untuk cara memprinskrin dengan benar. (plak!)



playlist: suara kipas angin.
kostum: kaos putih dan celana tidur eeyore.
cemilan: kagak ada.

22.5.11

Susi Oh Susi

Sebelum kejadian ini Susi yang saya tahu hanya Susi Susanti si pebulutangkis indie legendaris dari pusat pelatihan Cipayung. Susi Susanti si penggondol emas Olimpiade Barcelona yang katanya suka makan-makanan bergizi tapi tak suka mendengarkan Sir Dandy. Namun setelah kejadian ini setiap mendengar kata Susi maka yang terlintas di kepala saya adalah Susi Sukowati, seorang gadis desa yang suka Ungu tapi lebih suka si Enda ketimbang Pasha.

Cerita ini bermula ketika saya lulus SMA. Baju penuh coretan pilok warna-warni oleh teman-teman saya yang kontemporer nan elegan. Huruf L, U, L, U dan S bertebaran di baju seragam SMA saya. Celana saya selain diisi oleh punya saya, juga diisi oleh coretan-coretan serupa. Ketika siang menjelang, saat Ibu Komarudin membentak-bentak kami karena tingkah laku kami merayakan kelulusan yang berlebihan maka kami pun meemutuskan pergi menjauh dari sekolah.

“Coy kite kemana nih?” tanya Jono Stokonyu, teman saya yang terobsesi pada Andy Warhol tapi berdandan seperti Andy /rif. “Mabok aja boy mabok, warung Ki Manteb buka boy,” kata Ziko Rose yang bibirnya jontor seperti Axl Rose. Ki Manteb adalah warung yang menjual oplosan minuman keras dengan antimo ditambah sedikit autan, menghasilkan sensasi seperti terjatuh dari jembatan sirotolmustakim. “Ajib bener rasanya” kalo kata anak gaol.

Akhirnya saya pun mengeluarkan sebuah ide, “Puncak aja boy Puncak”. Entah kenapa satu mobil mengiyakan usul saya. “Bener lo men bener banget lo, dingin-dingin gini enaknya puncak, kaya permen pindimint,” kata Ziko mengiyakan ajakan saya. “Berangsut lah boy!” dan kami pun menggeber mobil dengan kecepatan cahaya dikali tinggi kali lebar dikali 22/7 yang menghasilkan kecepatan seperdelapan cahaya.

Di perjalanan menuju jalan tol kami dicegat seorang polisi. Wajahnya mirip Briptu Eka namun dalam wujud laki-laki. Ototnya kekar seperti Ade Juwita sehabis fitnes tujuh bulan. Ternyata dugaan kami salah, polisi itu hanya fiktif belaka karena kami mabuk, sebenarnya tak ada polisi, hanya patung polisi di pinggir jalan.

Kami pun kembali mengegas mobil, brem brem brem begitu bunyi knalpot mobil Jono Stokonyu. “Abis lulus gw mau kuliah di IKJ boy, kan gw anak indie,” kata Jono yang nafasnya bau angur merah yang selalu memabukkan diriku kuanggap belum seberapa dahsyatnya bila dibandingkan dengan Meggy Z. “Gw mau nikah boy nikah, biar menghindari Zina,” kata Ziko sok religius plus ngawur.

Setelah tiga jam mengegas mobil dengan santai kami pun tiba di puncak. Kami kemudian mencari vila. Sebuah Vila bernama Vila berdarah tidak kami kunjungi karena ternyata yang punya lupa memakaikan softex ke dinding-dinding vilanya sehingga berdarah. Kami kemudian mengunjungi Vila Crepes, sayang kami salah berkunjung, ternyata itu tempat makan yang menyediakan Crepes, bodoh sekali kami. Tanpa pikir panjang kami mabuk lagi.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Kami bingung dan masih mabuk. Tanpa tedeng aling-aling Ziko berteriak teriak sambil bernyanyi Stinky. “Mungkinkah kita kan selalu bersama walau terbentang jarak antara kita,” yang dia nyanyikan dengan musik ala The Killers. Kami pun menjadi bersemangat, Stinky adalah revolusi bagi kami. Maka kami tak lagi mabuk.

Saat itulah seorang gadis desa datang menyapa kami. “Halo namaku Susi, aku suka mengaji, tobat donk kalian.” Kami pun segera tobat. Dan setelah itu saya selalu suka mendengar kata Susi.





playlist: kagak ada.
kostum: kaos putih dan celana hawaii biru tua
cemilan: kagak ada.

21.5.11

manusia serigala tanpa bulu domba

malam minggu kali ini saya habiskan untuk ngemil 10 tusuk sate kerang yang saya beli di soto Kudus Terban dan sepiring ayam panggang buatan nenek.

tadi ketika ambil laundry

ibu londri tny: mbak, gak malem mingguan?
saya: he? nggak bu, pacar saya sakit.
bu londri: ohh.. si mase sakit apa, mbak?
saya: itu blablabla
bu londri: yah mesakke mbak.. yo berarti mbak ocha di rumah aja ya? ben ra ketularan sakitnya.
saya: iya bu.
bu londri: trus mau ngapain? mbak adis pacaran? mbak erfina pacaran? (dia kenal teman serumah saya)
saya: iya tuh bu, saya nggak tahu nih mau ngapain. hehehe
bu londri: mbak ocha jadi pengawas aja mbak.
saya: he? ...

tadi ketika membeli sate kerang saja di warung soto Kudus

ibu soto: nggak malem mingguan, mbak?
saya: oh nggak bu, pacar saya yang semalem sakit. (semalem saya udah kesini sama si pacar)
pak soto: lha kenapa mbak?
ibu soto: iya kenapa mbak? musim sakit ya sekarang..
saya: iya, bu. itu sakit blablabla karena blablabla sepertinya..
ibu soto: iya sih, sekarang cuacanya yo begini mbak..
saya: iya, makanya dia nggak bisa kalau begini..

penjelasan saya tentang cuaca 'begini' memang terasa absurd. sangat absurd. tapi tak apalah. toh kami sama-sama mengerti apa arti si 'begini', mungkin bisa kami berbicara hanya menggunakan kata 'nganu'.

misal, saya: bu, saya mau beli nganu. | si ibu: berapa mbak nganu-nya? | saya: dua saja bu.
dan ya, transaksi tetap terjadi.

lalu, kenapa ketika si pacar sakit dan saya malah dirumah nggayemin sate kerang dan sebungkus coklat Treasures?

ah, mana mungkin pacar baik hati dan perhatian semacam saya tidak berinisiatif mengunjunginya. namun, apadaya, karena satu dan lain hal saya tetap tinggal di rumah, menikmati makanan yang tersedia dan berinteraksi dengan kawan-kawan di dunia maya.

mungkin malam ini pacar saya sedang berubah jadi manusia serigala, yang tidak berbulu domba. dan dia tidak cukup berani mengatakan bahwa: sayang, aku sebenernya.. emmmm.. kamu udah makan? | saya: sudah. kamu kenapa? | dia: emmmm.. akuu.. eh kamu tau nggak kalo Body Shop lagi diskon loh.. | saya: percuma, gak punya duit. | dia: oh gitu.. | saya: iya, trus kamu kenapaaa? | dia: gapapa, aku cuma pengen bilang kalau aku sebenernya manusia serigala yang tidak berbulu domba loh. | saya: *brb* *ambil kamera* *nungguin si pacar berubah beneran*

sayangnya itu tidak pernah terjadi, atau mungkin belum. kalau terjadi saya benar-benar akan membuat liputan khusus tentangnya, dan saya jual ke BBC dan sekitarnya.

hari ini saya menemukan beberapa hal menarik selain cerita bahwa pacar saya adalah manusia serigala tanpa bulu domba. setelah nyampah ria dari siang sampe sore dan disuguhi pancake di rumah kak Pulung Uci, dan saya dikenalkan dengan mas-mas Dir En Grey dan bocah bernama Taemin (saya mencium adanya konspirasi! *sniff sniff), lalu saya dan Sumayya pergi ke Barkas (pusat penjualan barang bekas) di Gejayan. mulanya saya hanya ingin menemani si kak Mayya melihat-lihat koleksi Tomica disana, apadaya saya lemah, dan ikutan membeli satu pernik lucu berbentuk Spongebob Squarepants. DAAANNNNNNNNNNNN.. saya dikagetkan dengan sesosok lucu dibawah ini:



teronggok dibalik lemari kaca beserta beberapa mainan kaleng lainnya. mataku berbinar. nanar. melongok isi dompet sampai lima hari kedepan. cukup sih kalau mau beli, taaapiiiiiiii..

saya mikir-mikir lagi. si mainan cakep itu seharga 100 ribu kembali seribu, pas lah buat parkir. dan sangat worth it karena itu barang koleksi yang entah kapan lagi saya bisa ketemu. saya pasti akan membelinya. tapi nggak sekarang. mungkin lima hari lagi, atau kurang. yang pasti tidak sekarang. hiks hiks.

intinya, saya cukup menemui banyak kegembiraan dan kepusingan hari ini. Dir En Grey, Taemin, tinmantintoys, menjadi pengawas orang pacaran, sate kerang, coklat Treasures, dan si pacar yang sedang bermutasi jadi manusia serigala tanpa bulu domba.


what a day!




NB: dear Tin Toy Pony Ride Carousel, tunggu aku. :*





playlist: suara kipas angin
kostum: kaos biru dongker dan celana pantai biru jugak
cemilan: sate kerang dan coklat Treasures

20.5.11

deg-degan

semoga keletihan hari ini terbayar lunas dalam tiga hari kedepan.





hari ini saya bertemu dengan pembicara acara kami. sosok Ivan Jasadipura adalah sangat ajaib. bila dapat digambarkan dia adalah Patrick Star yang terjebak dalam tubuh seorang pria peranakan Jepang berbadan besar dan berjenggot lebat dan terlalu lama tinggal di gua.

diandaikan motor, dia adalah jenis Honda CB yang sudah dua bulan tidak dipakai. butuh waktu lama untuk 'memanaskan'nya. mungkin juga dia perlu turun mesin dulu. dan setelah bisa berjalan dengan benar, dia akan menjadi motor keren yang asik diajak jalan-jalan.

entah mengapa, kawan dari Tampan Destawan ini memang selalu aneh-aneh. (termasuk saya dong ya?) tapi mereka adalah sosok yang menyenangkan. termasuk si Ipan ini.

karena ini debut pertama dari rangkaian acara YYAF (Yogyakarta Youth Art Forum) yang telah kami nantikan sejak awal tahun, semoga presentasi dan diskusi yang kami buat pada hari Minggu sampai Selasa besok dapat berjalan dengan baik.

untuk itu, kawan-kawanku yang lain juga harus bersemangat.

untuk itu, semoga kami mendapat pinjaman proyektor secara suka rela.

untuk itu, semoga mendapatkan apresiasi dari orang-orang yang tahu acara ini.

untuk itu, semoga besok tidak jadi 'kiamat'. mau kiamat zombie kek, apa kek. pokokmen jangan dulu.

oke, Han?

sip.





playlist: suara kipas angin
kostum: kaos abu-abu speedo dan celana biru bermuda (berasa cah renang)
cemilan: kagak ada

19.5.11

perjumpaan

sore ini saya sedang rapat dadakan untuk acara hari minggu nanti.


ibu telepon: 'halo iya, mama sudah di Solo.

saya: oh gitu, yo sampe kapan di Jogja?

ibu: satu minggu.

saya: hah?? bohong kan.

ibu: yoiyolah, besok sudah kembali lagi kan kerja. eh kamu beliin nasi ya, ini dibawain ayam panggang.. dua ekor

saya: woh ya ya

ibu: oh trus apalagi ya, (bicara dengan ayah dan adik saya) oh jus ya, jus apa ya, (bicara lagi) jambu aja

saya: berapa?

ibu: tiga, tapi kalau kamu mau yo empat dong.

ayah teriak: sayur sayur..

ibu: oh sayur.. sayur.. sayur apa yang cocok nih..

saya: sayur asem, ma

ibu: oh iya, sayur asem bener banget itu.. beli dimana?

saya: SS bisa

ayah teriak lagi: sama tempe tempe!

ibu: hah, tempe goreng?

saya: woh, do jajan dewe wae kui.. (woh jajan sendiri aja sana)

ibu: *ketawa*

ayah teriak lagi lagi: buahhhh buaaah!

saya: *iki opo sih? kok dadi aku sing ribet*

ibu: *bicara pada ayah: iki sa'ake bocahe dadi ribet dewe*

saya: *ih tuh tau*

ibu: yowes, kamu langsung ke hotel ya. jam berapa?

saya: sek aku lagi rapat iki, mengko tak nulis sik paling bar maghrib. (bentar, aku lagi rapat dulu ini, nanti juga mau nulis dulu. paling setelah maghrib)

ibu: oh yowes, pas nek ngono. yaudah ya dada!

saya: yow yow!



maka, jadilah saya sekarang.. terburu-buru mengejar waktu untuk membeli nasi, sayur asem dan jus jambu. sampai berjumpa nanti.







playlist: kagak ada
kostum: kaos putih dan celana tidur Bambi
cemilan: kagak ada

18.5.11

Cera



karya keramik diatas adalah milik Meredith Host. seorang seniman keramik. boleh lihat karya lainnya disini: http://meredithhost.com/



jika harus menjawab: apa yang kamu mau untuk hadiah ulangtahunmu yang ke duapuluh satu? saya dengan sigap akan menjawab: berikan aku seperangkat alat makan berbahan keramik!

kenapa keramik? karena kurasa dia lebih menyenangkan untuk dipandang daripada kaca. karena juga dia lebih 'dingin'. karena juga dia terlihat lebih classy dan eksklusif.

kenapa alat makan? karena saya suka makan. that's it. saya tidak memiliki alasan lainnya.

kesenangan saya terhadap keramik baru disadari siang ini. kala sedang nyasar di Godean bersama seorang kawan, dan melihat tumpukan piring, gelas, mangkuk, teko, dan alat makan lainnya yang dibuat dengan keramik. dan tertulis dengan besar: Obral Sisa Impor. siapa yang bisa tahan?

singkat cerita kemudian saya membeli dua ekor cangkir cantik berwarna putih polos. mulanya berharga 6.000 per buah, tapi entah kemudia si ibu penjual berkata: "10.000 saja mbak (untuk dua cangkir)". saya sorak-sorak dalam hati.

ini penampakannya:



mata saya masih belanja kemana-mana. melihat teko teh, melihat tumpukan piring polos warna-warni, melihat gelas yang masih seabrek. mulanya saya mau beli teko teh sekalian, apadaya, saya cuma bawa uang 40.000. teko teh seharga 35.000. lagipula masih sayang. semoga setelah tanggal 25, masih ada. :p

coba lihat benda-benda cantik ini:





karya keramik diatas didapat di cul de sac, sebuah kolektif seniman keramik yang ada di Canada.


sayangnya tadi tidak dijual disana. yaiyalah. kalo dijual udah saya borong aja.

sejauh ini, saya memiliki beberapa gelas dan cangkir keramik. dua hitam polos, dua berwarna dan bermotif garis-garis, dan dua putih polos. yang warna hitam sudah hilang entah kemana dipakai anak-anak kos. sial.

terlintas ide untuk membuat satu produk keramik dengan desain yang saya buat sendiri. namun saya belum tahu bagaimana caranya. ah, semoga tidak hanya rencana. *brb ke Amrik* *belajar ngeramik dulu sama mbak Mer*






playlist: suara kipas angin
kostum: kaos putih dan celana tidur Bambi
cemilan: nasi dan ayam bakar Raso Minang :p

17.5.11

dependensi I

seringkali kita menggantungkan hidup kita terhadap sesuatu. sadar atau tidak sadar kita pasti memilikinya. sesuatu yang selalu ada pada kita. sesuatu yang selalu kita bawa kemanapun.


berikut adalah daftar 10 barang yang wajib ada ketika saya bepergian:

1. kacamata
saya tanpa kacamata, sama saja bohong, bagai Inul tanpa goyangannya. ketergantungan saya terhadap kacamata berawal sejak kelas 5 SD, kala itu saya divonis minus 3. tiap tahunnya si minus semakin minus, sampai sekarang bertahan di minus tujuh. coba bayangkan saya kemana-mana tanpa kacamata dengan minus sebesar itu. hingga saat ini tercatat saya telah berganti sekitar 6 kali untuk frame kacamata. ada yang patah dua kali, ada juga yang memang saya ingin ganti. saya bukanlah tipe wanita yang setia, bangun tidur saya bukannya ingat pacar saya tapi malah mencari-cari kacamata saya.

2. dompet besar
saya memiliki banyak kartu identitas, mulai dari kartu ATM, kartu mahasiswa, KTP, SIM, kartu asuransi, kartu rumah sakit, kartu langganan dokter, kartu perawatan wajah, kartu diskon perawatan, dan lain-lain. karena itu saya butuh tempat yang bisa menampung itu semua. ditambah saya hobi mengoleksi struk belanjaan. terkadang, dompet saya tebal karena struk itu, dan bukan berisi uang. dan bila membuka kembali struk-struk itu di akhir bulan, saya bisa terkena stroke betulan.

3. handphone
membawa handphone merupakan kewajiban selain dua benda diatas. selain sebagai fungsi berkomunikasi, handphone juga berfungsi untuk mendokumentasi. apalagi saya merupakan sosok yang banyak dicari orang, sudah tentulah handphone sangat penting berada dalam genggaman. *plak*

4. gelang manik biru
benda ini selalu ada di tangan kiri saya. sebetulnya ini bukan milik saya, tapi pacar saya. saya merampok benda ini darinya, setahun yang lalu. tidak pernah saya lepas kecuali sedang gatal di pergelangan tangan. ketika dipasang, rasanya sama seperti ketika tidak memakai gelang, namun akan terasa janggal bila gelang ini tidak ada.

5. hand sanitizer
hand sanitizer merupakan produk favorit yang hampir selalu saya bawa kemanapun. hand sanitizer dengan gambar winnie the pooh atau piglet menjadi alternatif keadaan darurat ketika saya hendak makan namun tidak menemukan sumber air atau malas beranjak dari tempat duduk. namun sebenarnya saya lebih suka langsung cuci tangan, daripada menggunakan ini.

6. lip balm
dulu bibir saya sering kering, kemudian saya membeli lip balm. namun saya tidak disiplin menggunakannya. kemudian saya lupakan lip balm pertama, kedua dan ketiga saya. sampai pada saya masuk ke Body Shop dan ketagihan dengan wangi cherry pada produk lip balmnya.

7. buku catatan
saya suka membeli buku catatan. buku catatan favorit saya bermerk Front. saya memiliki dua buah. yang besar berwarna merah dan yang kecil berwarna hitam. saya menyukai desain notes buatan Front ini. simple and classy. terbuat dari kulit. saya membawa buku catatan kemana-mana karena saya suka menulis entah apa atau menggambar entah apa. buku catatan yang berwarna merah itu hampir habis. penuh tulisan tentang perasaan dan tugas ujian. juga gambar-gambar ketika kurang kerjaan.

8. bolpoin
teman dari buku catatan itu adalah sebuah bolpoin dengan tinta berwarna hitam. dengan ujung runcing dengan bukaan 0.7. namun terkadang saya sering mengistirahatkan bolpoin itu dan menggantinya dengan spidol atau pensil mekanik saya yang berwarna kuning (yang sudah berumur 6 tahun). atau kadang saya membawa ketiganya.

9. flashdisk
sebagai mahasiswi yang tidak rajin mencatat bahan kuliah yang ada di powerpoint, maka hadirnya flashdisk adalah sarana bagi kemalasan tersebut. ah, lagipula untuk apa saya harus mencatat itu kembali bila saya bisa mendapatkan kopian soft filenya? toh hemat kertas, kan? :p

10.dompet koin
saya dan musik adalah sahabat lekat (prek!). kemana saya pergi, pasti disana ada musik. dan mereka yang mencari nafkah dengan bermain musik. fungsi dompet koin adalah memfasilitasi saya yang mengapresiasi mereka, para pengamen. walau tidak jarang saya hanya menutup kedua tangan saya ditambah senyuman. atau hanya memberi 200 rupiah dengan hasil uang saya dikembalikan lagi.

that's it! lalu apa yang selalu dibawa dalam tas kecil kalian?





playlist: kagak ada
kostum: kaos item dan celana tidur Bambi
cemilan: nasi dan tempe goreng plus sambal bawang

16.5.11

menunggumu bangun tidur



selamat siang, lekaslah bangun. kamu meniupkan peluit semalaman.


senang ketika tahu kamu berhasil menyelesaikan kanvas-kanvas pertamamu. terimakasih sudah membuktikan bahwa kamu bisa.


selamat siang. kesedihan segera berpulang. semua yang baik akan segera datang.

jangan terlalu kecewa, yang semalam bukan festival satu-satunya yang bisa kau ikuti. aku yakin Tuhan memiliki jalan yang berbeda untukmu. karena itu kau harus terus bersemangat. :D


teruslah berkarya, aku akan terus mendukungmu layaknya partisipan partai. aku akan terus mendukungmu, seperti para pogo bayaran. yang pasti aku tidak akan mendukungmu seperti lagu Garuda Pancasila, karena aku tidak pernah suka lagu itu.

menggambarlah yang banyak, tapi jangan lupa makan yang banyak, aku tidak ingin kehilangan pipi gembul merah mudamu.

hey, ayo lekas bangun, jangan tidur lagi!





playlist: Carbonas
kostum: tanktop putih dan celana tidur Bambi
cemilan: nggak ada

15.5.11

curhat sore via Blink 182

terbangun dengan kepala sedikit pusing sekitar pukul 10 pagi. dan masih tidak beranjak sampai satu jam kemudian membuat saya jadi kehilangan mood untuk ngapa-ngapain. tengah hari saya memaksakan diri untuk bangun dan membereskan kamar, membuang sampah, lalu memasak sarapan yang berupa kentang potong, sosis, dan Schnitzel goreng.

singkat cerita, sekitar pukul setengah tiga langit mulai mendung dan sangat gelap. in the mood of doing nothing, saya kembali keleleran di kasur. kriyip-kriyip. tertidur sebentar. lalu terbangun oleh hujan badai. dengan malas saya beranjak, menutup pintu kamar, lalu kembali ke kasur.

SIALNYA, saya tidak bisa tidur kembali. alhasil, saya cuma memeluk guling sambil kedip-kedip didalam kamar yang begitu gelap, walau siang hari. sayup terdengar lagu Amber milik 311.

Whoa, amber is the color of your energy
whoa, shades of gold displayed naturally
you ought to know what brings me here
you glide through my head blind to fear
and I know why


siapa gerangan menyetel lagu ini kala rumah sepi dan hujan marah-marah? saya mau ikutan nyanyi tapi lupa lirik. akhirnya saya total nggak ngantuk. karena si mas-mas tetangga depan kamar sayalah yang menyetel itu dengan volume kencang. saya tidak marah, justru saya senang. saya tetep tidur-tiduran di gelap-gelapan. sambil denger lagu yang mereka putar.

lagu selanjutnya terdengar tak asing, tapi saya lupa siapa penyanyi dan judulnya. musisi indie rock gitu. hal ini sangatlah berbeda dengan kebiasaan si mas itu, karena biasanya dia muter speed metal dengan volume yang sama atau soundtrack anime. mungkin kali ini dia tidak sendiri, dia bersama kawannya.

berikutnya ada Efek Rumah Kaca. masih ya berbau indie rock. lupa judulnya tapi. ERuKa selesai, berganti mereka dengan satu lagu dengan indie pop yang sedikit swinging, sayangnya saya tidak terlalu dapat mendengarnya karena kalah dengan amukan si hujan.

di gelapnya kamar, saya memutuskan untuk bermain tebak lagu. mengetes kemampuan dengar dan pengetahuan saya tentang musik. tolol ya? memang.

tiba-tiba hentakan drum beserta melodi gitar menembus petir yang tak kalah kencangnya. saya melotot. dalam hati saya berteriak, OHEMJIIIHHHHHHHHH, THIS IS BLINK 182!!!

entah harus senang atau nendang-nendang tembok. tapi sampai setengah jam kemudian saya ikutan nyanyi. bersama dengan pikiran yang berkelana.

saya dan Blink 182 punya banyak kenangan. saya naksir Tom DeLonge yang katanya anggota Freemason. dan membuat saya menggemari balsem Remason. dan hampir menindik bibir saya. lupakan.

Blink 182 adalah mesin waktu yang membawa saya kembali pada masa SMP saya. menurut playlist mereka, lagu yang diputar pertama adalah The Rock Show.

'Cause I fell in love with the girl at the rock show
She said, "What?" I told her that I didn't know
She's so cool, gonna sneak in through her window
Everything's better when she's around
Can't wait until her parents go out of town
I fell in love with the girl at the rock sho
w

saat SMP, saya memiliki seorang teman akrab, seorang pria. dia sangat menyukai Blink 182, dan sejenisnya. ya, tidak heran juga kemudian dia main skateboard sampai sekarang (padahal nggak ngaruh juga sih..). kami akrab dan cukup dekat. sampai pada ternyata saya menyadari bahwa saya jatuh cinta dengannya.

well, menurut saya.. jatuh cinta pada sahabat sendiri itu bagai makan buah simalakama. kalau saya menjauh, itu akan aneh dan menyiksa, kalau saya mendekat, makin menyiksa. karena pada saat itu dia berpacaran dengan teman dekat saya yang lain. dan ada satu sahabat wanita saya yang juga naksir dia. hahaha! modyar ra koe?

si pria Scorpio nan charming ini memang banyak penggemarnya. selain karena dia cukup tampan, fashionable, wangi, rendah hati, lucu, bisa main gitar dan sketbor, dia juga termasuk bad boy. tau sendirilah, cewek-cewek kan sukak sama cowok model beginian. *gampar muka sendiri*

lalu, saya memilih pilihan yang kedua. tetap dekat dengannya sebagai sahabatnya, walau syakiiit. sebagai seorang sahabat, tentunya kami sering bercanda-canda, bertawa-tawa, dan berngambek-ria. sampai, permasalahan cintanya pun saya yang menyelesaikan. what the..

singkat cerita, kemudian saya masih memujanya sampai tujuh tahun kemudian. ya, walaupun saya juga sudah berganti pacar berkali-kali.

kembali ke playlist si mas-mas depan kamar saya. setelah The Rock Show selesai, berikutnya ada Feeling This.

This place was never same again, after you came and went
How could you say you meant anything different to anyone standing alone on the street with a cigarette on the first night we met..
Look to the past and remember and smile, and maybe tonight I can breathe for awhile..
I'm not in the scene, I think I'm falling asleep, but then all that it means is I'll always be dreaming of you...


sekali lagi, Blink 182 menjadi kutukan bagi saya. ketika kelas 2 SMA, saya memiliki seorang kekasih. yang sialnya, juga menyukai Blink 182. berbeda dengan yang pertama, pria kali ini mahir bermain drum, dan sama sekali tidak bisa main gitar. sama seperti yang pertama, pacar saya ini lebih dahulu menjadi sahabat saya. sampai kemudian kami memutuskan untuk berpacaran.

walau saya sayang padanya, tapi bayang-bayang the boy at the rock show itu tetap mengikuti. apalagi kami masih bersahabat, dan pacarnya kala itu sempat mau mengajak double-date. syukurlah, hal tersebut tidak pernah terlaksana.

singkatnya, hubungan saya dan pacar saya ketika SMA, akhirnya selesai saat saya mulai tinggal di Yogyakarta.

dan playlist terakhir Blink 182 mereka adalah Stay Together for The Kids.

Their anger hurts my ears
been running strong for seven years
rather than fix the problems
they never solve them
it makes no sense at all
I see them everyday
we get along, so why can't they?
if this is what he wants
and this is what she wants
then why is there so much pain?


sebetulnya lagu ini adalah lagu yang bercerita tentang sebuah kondisi keluarga yang carut-marut. dan berakhir dengan perpisahan orang tua yang sesungguhnya menyakiti si anak.

seperti kutipan lirik diatas, setelah tujuh tahun. kemudian saya merasa cukup. satu setengah tahun yang lalu, saya merasa bahwa kami harus 'split up'. maka, saya benar-benar berhenti menghubunginya. not even send him an SMS. saya meremove dan memblokirnya dari akun facebook. tidak mengaktifkan YM, dan sebagainya.

terakhir kami bertemu, dia ke Yogyakarta. dia bilang ada surprise. dia sampai di kontrakan saya, dan mengenalkan saya pada kekasih barunya. so nice. dia dan kekasihnya bahkan mengajak saya pergi makan dan jalan-jalan. terang saja saya menolak. waktu itu dengan alasan sakit. dia memaksa saya, bahkan akan menggendong saya paksa kalau tidak mau ikut.

okay, we're done, dude. saya tidak marah padanya. saya justru merasa tersadar bahwa sudah seharusnya saya berhenti. dan tetap berada dimana saya seharusnya berada.

hujan mulai mereda.. saya keluar kamar. playlist Blink 182 kamar seberang pun selesai..





playlist: suara kipas angin
kostum: tanktop putih dan celana ijo army
cemilan: ini makan malam dengan nasi dan tumis sayuran

14.5.11

my first jagongan

seperti judul diatas. malam ini adalah malam pertama saya untuk pergi njagong (baca: kawinan). ya, malam pertama setelah hampir empat tahun lamanya di Jogja.

lucunya, yang berbahagia malam ini adalah bukan teman saya langsung, tapi seorang teman dari mas jalang. hari ini mas jalang yang seharusnya pergi bersama saya berhalangan hadir. keluarganya ada yang berduka. jadilah saya diberangkatkan dengan teman kami, sebut saja botjil.

jujur saja, sebelum saya pergi njagong ini, saya bingung. bingung menentukan pakai baju apa. bingung akan make-up apa. bingung akan tata rambut macam apa, wong keramas aja jarang.

akhirnya.. setelah berkonsultasi dengan beberapa kawan wanita saya yang sudah piawai njagong, saya mendapatkan pencerahan. cerah sekali. secerah matahari di siang hari bolong, dan mendorong saya dengan kuatnya untuk masuk ke salon.

holy cow! setelah pulang kerumah, setelah seharian tebar pesona di SMA-SMA. saya mandi, dan setelah adzan maghrib tadi saya masuk ke salon! tiada lain tiada bukan untuk mengurangi kebingungan saya.

mulanya saya hanya ingin cuci-blow. tapi si masnya berhasil menggoda saya untuk dicatok sekalian. *glek!* setelah itu saya pegang-pegang rambut saya.. uhhhhh enaaakkkk.. never been this good before. masalah hairdo teratasi!

dan saya tergoda untuk di make-up sekalian. and yes i did it. 'ummm.. mas, bisa sekalian make-up? yang natural saja ya.' si masnya langsung mengiyakan.

jadilah saya seperti ini:



berikut nota pembayaran:





sedikit sedih sih, ketika tau habisnya bakal segitu. mahal di make-up. tapi saya nggak sedih-sedih banget, soalnya saya sukak hasilnya. :3 membuat saya tampak lucyu.

setelah kembali ke rumah dan menunggu dijemput botjil. saya terus-terusan ngaca. takut muka saya krowak.

berbeda dengan saya yang lucyu, pasangan njagong saya malam ini, si botjil, dia merasa tidak on fayer. hal ini disebabkan bahwa ia baru tahu setelah sampai di parkiran gedung kalau sepatu pantopel kirinya mangap ngap bak buaya kelaparan.

kasian botjil. dia jalan jadi diseret-seret kaya kaki yang abis kelindes losbak yang isinya kulkas dua pintu. kasian botjil.

tapi saya dan botjil dan kawan-kawan lainnya cukup bersenang-senang. tidak lain karena makanannya. ;p

sekitar pukul sembilan, kami memutuskan pulang. pulang kerumah masing-masing. botjil juga pulang, ganti sepatu trus mau nongkrong lagi katanya.

maka, hari ini benar-benar hari saya. hari dimana saya banyak melakukan hal-hal baru. dan mendapatkan energi baru yang menyenangkan. :D





playlist: suara kipas angin
kostum: tanktop item dan celana ijo army
cemilan: kagak ada

12.5.11

saya dan komik



saya suka membaca komik.

setengah dari kebodohan yang seringkali saya perbuat ketika sebesar ini adalah karena komik.

orang-orang terdekat saya juga mengakui saya bermuka komik. entah apa maksudnya, tapi saya tidak pernah merasa seperti Sakura Kinomoto ataupun Kariage Kun, apalagi Doraemon. tapi saya mau kok punya kantong ajaib.

sejak SD saya sudah mengoleksi komik. tapi, sejak dua tahun terakhir, saya jaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang sekali membeli komik. komik terakhir yang saya beli adalah The Captain Underpants Extra-Crunchy Book O' Fun karya Dav Pilkey.

sejak berusia 3 tahun, saya sudah bisa membaca. setelah itu, orangtua saya gemar memberikan saya buku. baik buku bergambar ataupun tidak. tapi, sesuai dengan usia saya kala itu, maka buku bergambar jadi pilihan utama. ya, bila tidak buku cerita, sudah pasti pilihan lainnya adalah majalah. Bobo menjadi favorit semua anak-anak masa itu. saking cintanya saya dengan majalah Bobo, pernah suatu ketika saya bercita-cita ingin menjadi ilustrator di majalah itu. namun, menggambar dengan benar pun aku tak mampu.

kembali ke komik. layaknya anak yang lahir tahun 90-an, tentunya mengenal siapa karakter robot kucing gendut dengan bermacam alat di kantongnya, yep, Doraemon. komik Doraemon merupakan komik pertama yang saya punya. setelah itu saya membeli Kariage Kun, Kobo Chan, Legenda Naga, Ada Hantu di Sekolah, dan lainnya. tapi jangan tanya soal serial cantik. saya tidak pernah punya, dan tidak berniat membacanya. alasan utamanya adalah: takut sakit hati. pasti karakter di komik-komik itu lebih cantik dari saya.

suatu minggu saya berada di kediaman nenek di Madiun. pagi yang malas. saya kembali bergelayut di sofa tua yang lebih seperti brownies raksasa. remote TV ditangan. apalagi kalau bukan nonton kartun. pagi itu ada Spongebob Squarepants. setelah selesai, kemudian berlanjut dengan Doraemon di RCTI. saya lelendetan di tangan sofa. mata berkejap sesekali. anteng. ikut terbawa cerita. tiba-tiba nenek saya mengagetkan khayalan saya bermain bersama Nobita dan kawan-kawan, 'ealaaahhh.. kowe ki, wit bayi cilik tekan gerang koyo saiki kok tontonanmu tetep Doraemon ae..' artinya: 'ealaaahhh.. kamu itu dari kecil sampai dewasa seperti sekarang ini kok tontonanmu tetap Doraemon saja..'. saya cuma nyengir.

bagi umat Nasrani mungkin ritual minggu untuk anak seumuran saya adalah pergi ke gereja untuk sekolah minggu. sedangkan saya, menonton kartun adalah ritual minggu yang wajib.

berbeda dengan dulu. saya sekarang sudah jarang membeli komik. kecuali komik-komik bekas yang ada di pameran buku atau toko buku bekas. rasanya saya sudah tidak mampu untuk membeli komik sekaligus 5 sampai 10 seri seperti dulu. sedih ketika mengingat fluktuasi harga komik yang kian mengerikan sekarang ini. saya masih sempat membeli komik seharga 4.000 (kalau nggak salah), sekarang yang bekas aja ada yang jual 5.000.

ketika saya SD, pernah membuka penyewaan buku di teras rumah ketika tinggal di Surabaya, namun sayangnya, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. buku, komik, dan majalah yang saya punya, banyak yang hilang. tidak dikembalikan oleh si peminjam. sedih? jelas. sakiiittttt hatttiiii inniihhhhh......

tinggallah beberapa komik dalam rak buku di rumah kontrakan saya sekarang. yakni Cardcaptor Sakura, Astro Boy, The Captain Underpants, Ada Hantu di Sekolah, dan Benny dan Mice. hiks. komik lainnya ada di rumah orang tua saya. kupikir hanya tinggal beberapa. beberapa seri Doraemon dan Kariage Kun. terakhir saya dengar, komik-komik tersebut sering dibaca oleh adik saya yang paling kecil, Shaddam.

kabarnya sekarang kartun pagi sudah jarang ditayangkan ya? dan di subtitusi dengan program lainnya, betul? jika benar iya, maka keputusan saya untuk menjual televisi sudah bulat. toh si TV nggak pernah saya pakai lagi selama dua tahun terakhir. dia nangkring diatas lemari dan ditutupi kain.

ah.. saya merindukan masa-masa dimana saya bisa membeli komik dengan murah. dan ritual minggu pagi dengan marathon kartun, pastinya.

tolong, kembalikan hidup saya yang indah dan ceria. tolong..







playlist: suara kipas angin.
kostum: daster ungu kembang2.
cemilan: sepiring bihun. (makan malem kali yak?)

11.5.11

saya dan olah raga

sekitar 2-3 bulan ini, saya sering sekali mendapat teror. mulai dari teror via telepon, via sms, ataupun via jejaring sosial. yang namanya teror sudah pasti meresahkan. membuat pikiran tak tenang, hati dag-dig-dug, dan kalau keluar rumah pake motor pengennya pake helm (iyalah, biar nggak ditilang).

teror yang mampir pada saya misalnya adalah teror telepon salah sambung yang amat sering frekuensinya, teror sms menawarkan jasa wedding organizer, teror apalah inilah itulah. namun belakangan saya seringkali mendapat teror bertema olah raga.

teror ini dimulai ketika suatu hari saya nge-tweet bahwa saya tidak bisa berenang. langsung saja beberapa orang menanggapi. sampai ada yang amat getol ingin mengajari saya berenang *lirik mbak Pulung*. terus terang saja hal ini membuat saya kepikiran.

tiap mau tidur saya memikirkan swimsuit yang pas bagi bodi saya. tiap mau minum, rasanya jadi berbau kaporit. tiap mau makan rasanya saya pengen selalu makan ikan. yak, belakangan hidup saya diteror oleh kegiatan yang dinamakan olah raga tersebut. belum lagi fisioterapis saya bilang bahwa otot-otot tubuh saya sangat kendur. hal ini berarti saya tidak pernah berolahraga atau kurang gerak. :|

jujur, memang sejak saya pindah ke Yogyakarta saya jadi juaraaang berolahraga. terhitung selama hampir empat tahun di kota ini saya baru pernah melaksanakan olah raga berupa jogging sekitar 2 atau 3 kali saja. tapi kalau jalan kaki dihitung sebagai olah raga, maka saya mau mendaftar ASIAN GAMES untuk kategori atletik kelas bulu. bulu ketek burung beo.

bukannya ingin membela diri tapi memang saya tidak pernah ikut latihan bela diri, sewaktu saya sekolah di SD, SMP, SMA dulu saya rutin sekali berolahraga, terlepas dari pelajaran penjaskes di setiap minggunya. berikut adalah daftar lima macam olah raga yang paling sering dilakukan selama hidup saya:

1. Bersepeda
berbicara tentang sepeda, berarti membuka ingatan saya pada got-got yang pernah saya cemplungi ketika belum benar-benar bisa mengendarai sepeda. sepeda yang pertama kali saya punya beli di Surabaya seharga 25.000 rupiah saja, pemberian dari orang tua pastinya. harga pada zaman itu, jika dikonversikan masa sekarang mungkin setara dengan 250.000-350.000. dibeli dengan gaji ayahku. aku minta sepeda, tapi mereka belum punya uang, akhirnya aku dibelikan game boy. tapi karena saya banyak minta, akhirnya mereka tetap memberikan sepeda untuk saya. jadi saya bisa naik sepeda sambil main game boy. kalau dipikir-pikir, sedih juga, waktu itu gaji mereka juga pasti belum seberapa, dan harus menuruti permintaan anaknya yang ngehe ini. setelah berganti sepeda sekitar dua atau tiga kali, akhirnya saya tidak pernah main sepeda lagi. dan sepeda menjadi barang obsesi saya selama 3 tahun terakhir, belum pernah terbeli sampai sekarang.

2. Lari
entah mengapa saya suka sekali berlari, selain berlari dari kenyataan pastinya. saya pernah mencatat waktu termasuk sebagai yang tercepat saat tes lari di SMA. waktu itu saya lari tanpa sepatu. kaki lebih enteng dan lebih mudah mencari pijakan untuk melangkah lebih jauh. tapi tentunya setelah itu kakimu luka-luka, minimal tergores lantai karena tekanan tubuh dan lantai yang dipijak (ini fisika amat sih bahasanya?). tapi memang berlari tanpa sepatu itu lebih asik. seperti bercinta tanpa pengaman *eh?*. selain di sekolah, saya rutin lari-lari bersama ibu atau ayah saya di taman kota. namanya Taman Kota BSD, disana pasti ramai pada pagi dan sore hari. parkiran mobil dan motor sampai penuh di sepanjang jalan taman kota tersebut. betapapun itu sebenarnya mengungkapkan bahwa sadar atau tidak sadar, orang 'kota' yang hidup modern diantara bilik-bilik gedung bertingkat itu rindu akan sesuatu yang alami. entah mereka memang rindu alam atau entah mereka mau ngeceng aja disana. persetan. fyi, taman kota ini juga sering lho digunakan para adik-adik SMP-SMA yang lagi bolos sekolah dan berpacaran. :D

3. Sepakbola
kecanduan saya terhadap sepakbola bermula dari kliping tebal tentang David Beckham yang saya buat. ditambah dengan sahabat perempuan saya yang juga tergila-gila dengan sepak bola. pada SMP, beberapa orang memanggil saya Tsubasa. sebagaimana yang diketahui bahwa Tsubasa merupakan salah satu karakter kartun Jepang yang digambarkan gape main bola. sebenarnya saat itu saya juga nggak jago-jago amat main bolanya. panggilan Tsubasa ini bermula dari potongan rambut saya yang pendek dan jigrak-jigrak belakangnya, sama kaya si Tsubasa. pada masa SMP saya memang sudah terkenal ganteng, sampai suatu hari ada dua adik kelas, KESEMUANYA WANITA, menunggu di depan kelas saya untuk kenalan. dan sepertinya ada desas-desus bahwa saya lesbian. karena memang saya nggak pernah punya pacar semasa SMP. tapi itu kan bukan berarti saya lesbian, tapi kan saya.. umm.. saya.. naksir sohib cowok saya tapi nggak berani bilang (ampe sekarang). setiap pelajaran olah raga, bola sepak selalu keluar dari kandangnya. saya main, ikutan grup cowok ataupun grup cewek. di grup cewek, saya jadi kapten dengan posisi gelandang kanan. bahkan sampai sekarang saya tidak tahu pasti apa itu fungsi gelandang kanan. yang penting saya bisa bal-bal an dan gol-gol an.

4. Bulu Tangkis
olah raga yang satu ini mulai saya lakukan sejak SD. ketika itu tiap bulan di sekolah kami diwajibkan untuk memilih antara bulu tangkis atau berenang di salah satu tempat berolahraga yang bergengsi di Tangerang. jelas saya ambil yang pertama, walaupun beberapa kali juga diwajibkan hanya untuk berenang saja. saya mendapatkan kategori bintang 4 untuk olah raga ini. saya menyukai bulu tangkis. setiap selo, saya dan di mbak, ataupun teman-teman berlatih bulu tangkis bersama di jalanan depan rumah saya pada sore hari. tak terhitung berapa banyak kok yang nyangkut diatas genteng tetangga, ataupun kok yang bulunya udah pada botak. bulu tangkis menjadi paporit saya ketika itu, tak hanya kok, raketnya pun saya sampai berganti tiga kali. karena sudah jebol, bengkok, dan tak berbentuk. belakangan saya sedang kangen melakukan olah raga ini lagi. tapi saya nggak punya raket dan kok. :(

5. Skate Board
yang terakhir adalah skate board. sebagai anak yang tumbuh dengan mendengar Green Day, Blink 182, Nirvana, The Vines, sampai band hc/punk dan kawan-kawannya. tidaklah aneh ketika saya memutuskan untuk bermain skate board saat akhir SMP. saat punk, post-punk, pop-punk, garage, atau apapun itu sedang naik daun, dibarengi pula dengan suburnya olah raga yang tergolong dalam extreme sport ini. video dokumenter mengenai BMX, skate board, surfing, selalu dengan backsound dari band-band diatas. kala itu mulai jugalah tren clothing yang mengajukan extreme sport sebagai ikonnya, sebutlah brand bernama quiksilver, rusty, roxy, dan lainnya. skate board menjadi olah raga yang stylish. tapi beruntungnya, saya tidak begitu mengikuti mode, karena banyak sekali kembaran-kembaran brand tersebut (baca KW 1 dan seterusnya), quiksilver punya quicksilver, celana pendek yang dijual di Dufan pun tipografinya meniru punya roxy, dan lainnya. sebagai olah raga ekstrim, tentunya saya pernah merasakan seberapa ekstrim olah raga ini. saya pernah mencabuti pecahan kaca yang masuk di kaki saya. meringis, tanpa nangis. kebodohan yang saya lakukan adalah berseluncur di dalam rumah tanpa sepatu kemudian menabrak rak buku dengan gelas diatasnya. gelas jatuh. pecahannya nujep kaki. ayah saya panik, saya nyantai nyabutin kaca. pertarungan bersama skate board selesai karena si papan terlindas mobil ayah. selesai. selesai.

sekian. itulah sedikit cerita antara hubungan saya dan olahraga. dan teror tentang renang yang belakangan menghantui saya.

Ya Tuhan, haruskah saya belajar renang? main UNO itu termasuk olah raga nggak sih?







playlist: suara kipas angin.
kostum: kaos abu-abu dan celana hijau army.
cemilan: ASTOR Wafer Stick

10.5.11

menjadi berjarak



"..selalu ada jarak, bahkan untuk yang paling dekat." (Catatan Harian Gorgom, hal 107)




kalau kita tahu, berjarak bukan berarti bisu
atau lidah kelu menahan rindu
mengukur jarak dibawah awan berarak
dan terkadang dekat tidak begitu melekat
menenggak kopi dan bernyanyi dalam sunyi
menikmati setiap centi dari yang jatuh hati
ah, raut wajah yang larut cemarut
hindarkan aku dari mati yang terenggut






penuh cinta,


Gorgom. <3






playlist: suara kipas angin.
kostum: kaos tie-dye biru dan celana hitam.
cemilan: lakut besar

9.5.11

sedikit ucapan terimakasih



"Ombut nggak mau baca kalau nggak ada akunyaaaa..", katamu suatu malam ketika saya menunjukkan salah satu postingan baru blog ini.

jangan khawatir. posting kali ini isinya tentang kamu. oh, kita, maksudku. niatnya ditulis satu minggu sebelum selebrasi. tapi nyatanya saya baru bisa menuliskannya pada hari ini.

dan..

sesungguhnya saya pun tidak tahu harus memilih menulis apa untukmu, terlalu banyak kamu dalam pikiranku. ah, lagipula mengapa harus dipilih, toh cuma ada kamu.

akhirnya saya hanya memilih untuk menulis ucapan terimakasih. layaknya undangan yang mengharap kedatangan, selalu diakhiri dengan ucapan terimakasih. layaknya permintaan kucuran dana pada sponsor, selalu diakhiri dengan ucapan terimakasih. layaknya sebuah transaksi antara penjual dan pembeli, juga tersebutlah kata terimakasih. layaknya ketika Ibu membawakan balado teri kesukaan kita, tentulah ada terimakasih.

maka, sudah seharusnya saya berterimakasih padamu. terlampau banyak transaksi layaknya penjual dan pembeli yang kita lalui. kadang saya menjadi penjual dan kamu pembeli, kadang pula kamu penjual dan aku pembeli. namun, satu hal yang patut kita sadari, bahwa waktu yang telah kita lewati tak mampu dibeli.


terimakasih atas setiap transaksi kasih dan pedih.


terimakasih atas setiap waktu dalam haru dan bisu.


terimakasih atas setiap dekap pada bungah dan amarah.


terimakasih atas setiap kecup yang tak pernah cukup.




ah, saya sampai tidak tahu harus menulis apalagi.

semoga kita masih punya tahun-tahun berikutnya untuk dibagi bersama.




peluk-cium,


pacarmu.



playlist: suara kipas angin.
kostum: kaos putih dan celana cargo ijo.
cemilan: kagak ada.

8.5.11

Ruang.



seperti harimau lupa mengaum. seperti zebra lupa pakai belang.

saya pernah berjanji akan membocorkan satu pameran yang akan berlangsung, kan? nah, ini waktunya.

saya keteteran. besok saya harus melakukan display karya untuk pameran. sebuah pameran foto. tapi kali ini berbeda. bukan di galeri atau art space mapan ataupun alternatif. tapi di jalanan, di ruang publik.

sampai hari ini saya belum cetak karya. saya belum juga menuangkan konsep karya kedalam sebuah tulisan. dan parahnya.. saya pun belum mendapatkan tempat yang benar-benar sesuai dengan konsep yang ada didalam otak saya.

pikiran saya terlalu banyak terbagi. layaknya satu pan pizza terbelah tujuh.

pameran kali ini bertajuk "SPACE" EXHIBITION. Plastic Funtastic, yang merupakan sebuah komunitas fotografi dengan kamera plastik sebagai mediumnya, bersama FUR Magazine, sebuah majalah alternatif seni visual, bertanggungjawab atas terjadinya pameran ini.

para peserta hanya memiliki waktu setengah bulan untuk menggarap acara ini. menariknya adalah, kami para peserta diwajibkan untuk mendokumentasikan karya yang telah dipasang di ruang publik selama dua minggu. kemudian kami akan kembali memamerkan hasil dokumentasi karya tersebut di sebuah ruang seni.

mengapa dilakukan dokumentasi terhadap karya-karya tersebut? karena kami ingin melihat adanya 'kehidupan' atas karya itu sendiri. bagai paparazzi yang membuntuti selebritas. kami ingin melihat apa saja dan siapa saja yang ditemui oleh si seleb. disini kami ingin melihat sejauh mana karya tersebut dapat 'bertahan'. siapa tahu, hari pertama langsung dirobek polisi. siapa tahu pada hari ketiga sudah ditiban cat oleh para bomber. siapa tahu hari kedelapan dia jadi obyek foto para wisatawan.

pameran ini akan dilaunching di dunia maya. pada tanggal 10 Mei 2011.

oh oh..

baiklah, saya harus mandi sekarang. doakan semua lancar dan saya tidak ditangkap polisi yak.




salam manis,



Gorgom.





playlist: suara kipas angin.
kostum: kaos putih dan celana pendek khaki.
cemilan: kagak ada.