13.6.11

begundal lowok waru

pedotnya koneksi internet di rumah secara misterius sontak merubah kebiasaan saya berselancar di dunia maya *macak tulisan cah IT*. yang biasanya saya bisa tumblr-an, chattingan, dan kawan-kawan di kasur sambil berkancut saja, kini saya harus mengangkat pantat ke warnet terdekat atau menggunakan fasilitas wi-fi gratis dari warung kopi terdekat.

saya benci itu. kebencian itu memuncak terlebih karena tragedi ini (ya, saya menyebutnya sebagai tragedi) datang disaat yang sangat tidak tepat. UAS. alias Ujian Akhir Semester.

sebagaimana yang diketahui *pede*, ini merupakan UAS terakhir saya sebelum menginjak ke ujian sangat akhir semester (baca: pendadaran). kok yo iso-isone semesta pun berkongsi ingin menjatuhkanku ke lubang hitam ini? tanpa koneksi internet di masa ujian itu tragedi. tanpa koneksi internet di masa ujian akhir semester sebelum ujian sangat akhir semester tiba adalah super tragedi.

ya, saya akan meralatnya. SUPER TRAGEDI.

jadilah sekarang saya. dengan badan super letih. ditambah beban hati. dan pikiran untuk paper politik pemberitaan yang akan dikumpul besok siang. pukul dua siang. cam kan! dua siang! dan berada di kedai kopi jalan kaliurang bersama dua orang kawan (sebut saja Erfina dan Adistya) menyeruput frozen watermelon juice seharga delapan ribu yang gratis koneksi internet.

ah, saya mungkin saya terlihat berlebihan, hanya terlihat. bukan betul-betul berlebihan. karena sekarang saya malah menulis posting ini, setelah mengirim beberapa undangan bagi beberapa kontributor project baru saya.

ha. ya, saya punya project baru. yang masih sangat super secret. tunggu tanggal mainnya sampai saya publish di blog ini tanggal 26 Juni 2011.

baiklah, saya akan mencoba brainstorming demi masa depan tugas saya besok. dah. terimakasih.

6.6.11

(seharusnya) ada saat sambutan

halo! maaf sempat terlupakan beberapa hari..

setelah proyek #31HariMenulis yang dimenangkan oleh Syafiatudina yang keren dan indie itu, saya kembali disibukkan oleh pameran foto yang akhirnya dihelat tadi malam:



acaranya cukup mengenyangkan. eh maksud saya menyenangkan, dan mengenyangkan. yang datang tidak cukup banyak, tapi hanya cukup saja, cukup untuk menghabiskan brownies dan gorengan yang tersedia.

pameran ini adalah hasil karya dari 9 tukang foto termasuk saya sendiri. acara ini merupakan hasil dari keberlanjutan workshop street photography bersama Ivan Jasadipura beberapa minggu yang lalu.

berikut adalah kerusuhan yang terjadi pada siang hari nan panas saat melakukan display karya di Kedai Belakang:











saya sangat berterimakasih sekali kepada kawan-kawan NOM (iya, YYAF (Yogyakarta Youth Art Forum) berganti nama menjadi NOM) yang bekerja keras demi terlakasananya acara ini dan tidak lupa bagi mas Anton pemilik Kedai Belakang yang bersedia tempatnya kita rusuhi dan menerima kami dengan sangat baik.

maaf saya tujukan terutama pada Ardi Wilda dan Imam Solihin yang saya marah-marahin terus selama proses pameran. maaf, maaf, siklus bulanan membuat saya lebih emosionil. lagian kalian juga sih, NAKAL!!!

btw, pameran ini akan berlangsung sampai tanggal 12 Juni 2011, dan ada artist talk pada Rabu, 8 Juni 2011 nanti. Kedai Belakang buka pukul 4 sore sampai tengah malam. maka yang kemarin belum sempat kesana, silahkan datang dan nikmati pameran ini. tapi, bronis dan gorengan udah abis. gapapa, masih ada sticker kok sebagai cinderamata yang bisa dibawa pulang. :D

untuk semua, terimakasih banyak. semoga kita tidak berhenti sampai disini.




foto saya colong dari albumnya Haviez Maulana.

31.5.11

Gorgom says goodbye (?)



sudah hampir setahun saya memiliki akun Twitter yang bernama @muntahgorgom, coba tengok tweet saya sudah berapa. sepertinya memang Twitter menjadi lahan empuk bagi sarana keabsurdan, keseloan, kemarahan, dan ke-kean saya yang lain.

sebab saya memiliki akun Twitter itu telah saya ceritakan pada posting terdahulu (mana? cari sendiri aja. :p), namun saya belum bercerita kenapa sampai ada nama muntahgorgom untuk menamai akun tersebut.



oke, begini ceritanya.
kala itu saya sedang memikirkan nama akun Twitter baru saya. bingung. dan malas pakai nama asli. karena kalau pakai nama asli takut gampang kelacak sama emak bapak saya. karena saat itu juga saya lagi malas main FB, soalnya emak bapak saya sensitip banget sama apa yang saya taruh disana kayak Tif Sembiring.

akhirnya saya pilih beberapa kriteria, pertama, masih berinisial nama saya, kedua, mengingatkan masa kecil saya, ketiga, karena ini Twitter yang saya asosiasikan seperti toilet atau tempat sampah, yang mana adalah tempat membuang hal-hal tak terpakai dan cenderung sampah.

maka, saya pilih kata 'muntah' sebagai kata depan akun ini. muntah disini berarti Twitter tempat saya untuk memuntahkan segala apa yang ada didalam pikiran saya, entah itu ide, ceracauan, makian, guyonan, dan sebagainya. saya merasa 'terobati' setelah mengeluarkan itu semua. lalu untuk kata kedua, yakni yang merepresentasikan sesuatu dari masa kecil saya dan bisa membuat inisial nama, maka terlintaslah si Gorgom.

Gorgom merupakan musuh bebuyutan Ksatria Baja Hitam, dan saya pernah mempercayai kebohongan om saya di suatu sore di Gianyar bahwa dia adalah jelmaan Ksatria Baja Hitam.

kalau disambung: muntahgorgom dapat disederhanakan menjadi MthGRgm atau panggilan akrab: GR*GM. sama seperti nama asli saya bila dipadatkan menjadi MGR. nah! dapet kan inisialnya!

maka, saya hidup setahun ini dengan menyandang nama alias muntahgorgom. semenjak akun muntahgorgom hidup, orang-orang pun kerap memanggil saya muntahgorgom dalam kehidupan nyata. kadang kepleset jadi muntahgurame atau muntahmuntah yang lain. dan celakanya, saya pun mengidentifikasi diri saya sepenuhnya pada Gorgom, dan Gorgom pun sebaliknya. terkadang saya ingin menjadi diri saya sendiri dan bukan si Gorgom, namun beberapa bulan kebelakang saya menyadari bahwa karakter Gorgom lebih mendominasi daripada saya.

beranjak followers saya meningkat, padahal mulanya, saya tidak ingin akun ini banyak yang tahu. awal hidupnya si gorgom pun hanya dikenal di teman-teman mas jalang saja dan kawan-kawan terdekat saya yang jumlahnya tak lebih dari 30 orang. namun entah kenapa, jumlah itu semakin meningkat. terlebih ketika satu adegan dimana kak Pulung Uci secara tak sengaja menyebut si Gorgom dihadapan rombongan bis ketika di Jakarta, sontak orang-orang yang pernah mendengar legenda si gorgom jadi 'meng-oooohhhh jadi selama ini kamu toh muntahgorgom?', saya cuma bisa membalas dengan cengiran. manis sekali.

semenjak itu entah siapa yang mulai, entah saya atau si Gorgom seringkali menggunakan hashtag aktifitas gorgom, seperti #gorgomlapar, #gorgomtendangtembok, #gorgomsukauang, dan lainnya. si gorgom ini jadi berasa menjadi anak kecil yang seringkali minta perhatian.

kemudian si Gorgom ini saya rasa jadi bertambah tenar, setelah mengadmin di akun @31HariMenulis. Gorgom pula lah yang sempat diprotes akibat menuliskan HR Al-Gorgomi di profil twitter akun tersebut, padahal sebutan itu tak sengaja terlontar oleh teman saya dan mungkin si gorgom merasa asik dengan sebutan itu. Gorgom pula lah yang menjadi bulan-bulanan admin lainnya kalau sedang bergantian ngadmin. misal, 'ayoo lekas posting, deadline tinggal 10 menit lagi loh, sebelum 20ribu mu masuk ke kantong gorgom!', atau 'sembari nunggu deadline, enaknya ngapain ya? gimana kalau bikin fiksi mesum sama si gorgom!' atau 'woaahhh dendanya banyak banget nih, bisa buat beli hemaviton jreng satu krat, atau bisa buat beli mas kawin ya, gom?', atau memanggil manggil admin gomgom atau gorgom jika yang sedang bertugas adalah admin awe yang ngising. lihatlah gorgom lagi, gorgom lagi.. dia lebih tenar daripada saya sendiri.

kemana-mana nama gorgom selalu ada dibelakang nama saya, misal jadi Ocha Gorgom, Ocha Mahar a.k.a muntahgorgom, atau gorgom saja. rasanya dia dan saya adalah satu paket. terkadang saya merasa dinomorduakan daripada si gorgom. saya cemburu pada karakter buatan saya sendiri.

namun ketahuilah, menjadi Gorgom bukanlah hal yang mudah. menjadi Gorgom kamu harus rela diempankan pada dunia 'kejahatan' (baca: keserakahan, kemalasan, kemesuman dan lainnya), menjadi Gorgom kamu harus rela dikritik secara pedas bahkan oleh orang terdekatmu sendiri, menjadi Gorgom itu sulit kamu disukai dan dibenci dalam satu waktu.

ada satu ketika saya ingin mengganti nama akun ini atau menutup akun muntahgorgom ini selamanya. namun agaknya, saya sadar banyak yang terlanjur cinta pada karakter si Gorgom yang begitu manusiawi dan menyebalkan ini. begitupula saya sendiri, walaupun seringkali saya justru menjadi sidekick dari si gorgom.

terimakasih semuanya.



hormat kami,

saya dan Gorgom.









playlist: suara kipas angin
kostum: celana biru motif rusa (saja) *abis panas bos!*
cemilan: kagak ada

30.5.11

lembar jawaban

malam ini, setelah pergulatan hati antara datang dan tidak ingin datang ke acara diskusi dan bedah buku 'Like This' yang diadakan oleh jakartabeat.net, karena satu, saya agak malas, dua, salah satu pembicaranya adalah dosen pembimbing skripsi saya (ampun mas!), dan tiga, saya takut ketika kesana mendadak kepengen membeli buku 'Like This' yang seharga 65.000 itu, bukan karena apa-apa, duit saya mendadak tiris setelah 'kesurupan' kemarin. hiks.

akhirnya saya datang, ke acara yang dimulai pukul 7 malam di KKF tersebut. selain ketiga pembicara, yakni Risky 'Summerbee', Taufiq Rahman dari jakartabeat.net sendiri, dan Wisnu Martha (ehm!), Dosen Ilmu Komunikasi, juga Auf (Oh Nina!) sebagai moderator, juga ada Answer Sheet sebagai band pemeriah acara.

secara keseluruhan, acara berjalan lancar, tepat waktu, dan sesi tanya jawab pun secara antusias diisi oleh lima penanya dan juga dijawab dengan lancar oleh ketiga pembicara. jurnalisme musik yang dibahas saya rasa belum mencapai pada 'daleman'nya, dan baru pada tahap kupasan kulit saja. mungkin juga karena keterbatasan waktu dan lainnya. namun, saya tertarik pada satu hal, yakni si pengisi, band bernama Answer Sheet yang baru itu saya tonton.

ketertarikan saya terhadap Answer Sheet adalah karena bocoran pertama si Awe, dia bilang, 'eh cha, lu tau nggak, itu si anak-anak Answer Sheet di sela-sela diskusi ini mereka tuh ngisi soal-soal ujian masuk SNMPTN loh, trus ada tuh yang kemeja kotak-kotak, doi baru lulus SMP, dan baru masuk SMA.' saya langsung ber-oh-ya? giling, lucu amat, batin saya. 'wah kalau mereka ampe nggak lulus ujian, gue jadi merasa bertanggungjawab nih..', sambung Awe. saya ketawa.

acara diskusi selesai, Answer Sheet (yang menurut saya berasa KOC dan sedikit terpengaruh Au Revoir Simone, Beirut dan The Trees and The Wild *macak pengamat musik) ini kembali masuk dan menempati posisi mereka dibelakang alat-alat musik. kemudian mereka membawakan tiga buah lagu. ada satu lagu yang saya tahu, yakni dari band bernama Beirut yang berjudul Postcard From Italy. saya rasa mereka cukup berhasil membawakan lagu tersebut. setelah lagu itu berakhir, saya maju kedepan dan mengobrol bersama Awe yang sedang duduk mengamati mereka. lalu Awe memberikan bocoran kedua, 'masa ya cha, tadi kan gue bilang ke mereka (Answer Sheet), 'dek, kalo nggak dibayar nggak apa-apa ya?', trus mereka jawab, 'iya mas, gapapa, ditonton mas Risky juga kan nanti', hahaha geblek yak', tawa Awe dibelakang. saya ikut tertawa sekaligus melihat kepolosan mereka.

antara melihat kepolosan dan ketulusan pada mereka, rela tak dibayar karena turut hadir Risky Summerbee yang juga melihat kemampuan mereka dalam bermusik. mungkin karena mereka merasa bukan siapa-siapa juga, maka mereka merasa ditonton orang yang mereka idolakan adalah kehormatan atau (mungkin) bayaran tersendiri atas penampilan mereka malam tadi.

tapi mungkin nggak sih ada band yang sudah ternama memiliki semangat antara kepolosan dan ketulusan dalam bermusik seperti mereka yang rela-rela saja tak dibayar hanya karena idolanya ikut menonton mereka? :p

semoga semangat mereka bermain musik ini berbanding lurus dengan semangat menjalani Ujian SNMPTN mereka hari ini. semangat! :D











playlist: suara kipas angin dan ceracauan mas jalang
kostum: kaos maroon polos dan celana biru motif rusa
cemilan: kagak ada

29.5.11

(c)razia

hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh saya selama satu setengah tahun ini.

kalian tahu itu apa? kalian tahu? HAAAAAAAA? TAHUUUUUUUUUUUUUU? *ups, muncrat*

SAYA AKHIRNYA TERKENA RAZIA SIM DAN STNK!! WOOOOOOOOOHOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!

siang tadi saya sedang menuju JNM bersama teman saya, diperjalanan dekat Samsat, banyak pak polisi, oh oh, apa ini gerangan.. kemudian terdapat kerumunan motor. oh, apakah ini seperti yang saya pikirkan? dan betul, ini adalah tanggal 29, dan di depan mata saya ada razia SIM dan STNK.

wajah saya berubah sumringah tak terkendali. panas terik berubah menjadi tiupan angin di padang sabana. menyejukkan. dengan bersemangat saya mengeluarkan barang bukti yang dibutuhkan yakni SIM dan STNK, maunya sih saya tambahin KTP, KTM, Kartu Pasien, dan lain-lain, apadaya yang dibutuhkan cuma dua benda itu.

ini giliran saya!, teriakku dalam hati siang tadi. dengan cengar-cengir saya dihampiri pak pol yang gendut dan belum terlalu tua, saya memberikan apa yang ada ditangan saya, saya melongok namanya: DIAN. kemudian pak Dian mengembalikan benda keramat tersebut sambil berkata: terimakasih (sambil tersenyum tidak manis).

lepas dari sana saya teriak: HOREEEE AKHIRNYA GUA DI RAJIAAAAAA!!!!! WOOO HOOOO!!! mungkin teman saya yang dibelakang merasa malu. namun dia kalem. kemudian bertanya: 'gimana perasaan lo sekarang?' saya menjawab: 'SENANG DAN BAHAGIAAAA!', dia ngakak.

mungkin emang baru saya yang sesenang ini kena razia SIM dan STNK. tapi memang hari inilah yang saya tunggu-tunggu selama hampir satu setengah tahun. dan pak Dian adalah polisi pertama yang berhasil memegang SIM saya. menakjubkan.





NB: sayangnya saya lupa poto bareng Pak Dian. hiks.





playlist: suara kipas angin
kostum: kaos putih bendera China dan celana biru motif rusa
cemilan: kagak ada