merencanakan perjalanan ternyata memang tak semudah memasak indomi goreng, murah dan mudah. saya butuh waktu satu tahun lebih hanya untuk memikirkan hal ini.
bayangkan, satu tahun lebih. kalau saya cepat mengambil keputusan saya akan pergi kemana dan kemana. pasti setahun ini saya sudah menjelajah sampai Sumbawa dan berfoto bersama sapi perah di sabana nan luas.
sepertinya saya agak banyak pertimbangan. dana menjadi masalah utama para pelancong fakir macam saya. dan yang kedua adalah waktu. waktu ada, duit tak ada, ada duit, waktu yang tak ada. masalah tempat menginap, itu mudah, saya bisa mengontak teman yang ada di daerah yang akan saya datangi, atau saya bisa mencari penginapan murah.
saya sampai tak enak ketika harus berjanji pada seorang kawan dekat untuk mengunjunginya ke Semarang. sampai sekarang, selama empat tahun ini, dia yang lebih sering ke Jogja. maaf ya. suatu hari setelah letih dengan janji-janji palsu, saya pernah bilang padanya: oke, jumat besok aku ke Semarang, jemput ya. blablabla..' hari H pun datang. saya bahkan tak ingat hal tersebut sampai dia akhirnya mengingatkan saya, 'mana nih.. udah hari sabtu.. kok nggak kesini'. sampai pada saat itu saya tak ingin lagi berjanji apapun dengannya, apalagi janji sehidup semati.
perjalanan saya paling berhasil adalah ke Bandung dan ke Surabaya. 'ke Banduuuung.. Surabayaaa.. bolehlah naik dengan percuma..' kalau sekarang saya menyanyi seperti itu ke pak Masinis, tentu saya akan ditendang keluar gerbong. beruntung di Bandung dan Surabaya saya memiliki kawan-kawan yang baik hati dan bersedia saya repoti untuk menampung saya tidur dan makan.
daan.. saya rindu saat-saat itu, saat dimana saya harus melakukan sebuah perjalanan, seorang diri atau bersama teman. saya tidak peduli. saya teradiksi rasa dari sebuah perjalanan. rasa menunggu di perjalanan sampai tiba di tujuan.
saya ingin main ke Solo (buset Solo yang tetanggaan aja kagak pernah!) ingin pergi ke Pasar Klewer, atau ke tempat 'eksotis' lainnya, juga ke toko AGFA untuk memboyong berapa pack roll film, saya juga ingin mencoba Hik sejenis angkringan khas Solo lalu makan surabi.
saya ingin ke Semarang, saya ingin makan es krim Oen, saya ingin bertemu kawan baik saya, saya ingin pergi berkeliling dan memotret situs-situs yang ada. ingin pergi ke pasar kutunya.
saya ingin ke Bali, saya rindu masa kecil saya yang sempat dihabiskan disana, saya ingin ke pantai dan bermain ombak, nongkrong di Bar (karena sekarang saya sudah besar dan boleh mabuk-mabukan *eh), saya pengen ke pasar Sukowati membeli kacang, rindu ke Besakih, Tanah Lot, tempat saya lomba menggambar. saya ingin memiliki perspektif baru tentang Bali ketika saya dewasa.
saya ingin ke Lombok, bersama mas jalang. ingin main ke Gili, siapa tahu bisa foto bersama sapi perah di padang sabana, saya ingin menghabiskan waktu di pantai. saya suka pantai. suka sekali. saya ingin memiliki banyak foto bagus.
saya ingin ke Jember, disana ada pantai berpasir putih dibalik tebing dan ada karang-karang besar. saya ingin mencoba makanan-makanan di Jember. saya ingin pergi ke situs bersejarahnya.
saya ingin ke Ambarawa. barusan mbak Pulung memameri saya berbagai makanan enak disana. saya ingin ke ada musium kereta, candi, bukit cinta-rawa pening, kopeng dan sekitarnya. juga ingin merasakan makan pagi dengan bubur gudeg-lodeh koyor. nasi jagung. siangnya , pecel mie dan es kombinasi. dan malamnya menjajal tahu campur. oh yaampun..
saya ingin ke Bandung, sekedar pergi berbelanja mata sambil bernostalgia kala saya kesana bersama dua kawan baik saya naik kereta ekonomi, menginap sekamar bertiga setelah ditolak banyak motel. saya ingin ke Omuniuum, pergi makan ke tempat anak-anak gaul Bandung biasa nongkrong, pergi ke toko-toko aneh yang ada, dan menghabiskan malam di Dago (plis deh Dago? masih jaman?).
saya ingin ke Surabaya. menengok kawan baik saya, Kaka dan Macan, dan kawan-kawan lainnya. mengganggu kencan Kaka dan Macan. bermain dengan kucing Macan. dan makan lontong balap favorit saya. saya rindu pergi berkeliling Surabaya tanpa celana dalam.
baiklah, agaknya tulisan saya mulai berlebihan. saya akan segera menyusun perjalanan terdekat untuk dilakukan. mungkin Solo, mungkin Ambarawa. sebetulnya masih banyak sekali tempat yang ingin saya kunjungi, tapi saya mencoba realistis dulu dengan membatasi dalam lingkup pulau Jawa sampai Lombok saja. hiks.
saya tak ingin membuang waktu lagi untuk berpikir. saya bosan hanya berencana. saya jengah menunggu waktu yang tepat. hasrat ini butuh hidup kembali dari mati suri.
playlist: suara kipas angin
kostum: sepasang piyama Eeyore
cemilan: kagak ada
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment