19.4.11

basi membawa petaka



sebetulnya malam ini saya ingin menulis sebuah surat terbuka, namun belum tahu pasti untuk siapa. soalnya kan lagi musim ya bikin surat terbuka, entah buat pak peres, buat tiffie, surat terbuka dari 'putri' nurdin halid lah, apa lah. sebenarnya saya juga tidak tahu mengapa dinamakan surat terbuka, selain surat tersebut dapat dibaca oleh khalayak. padahal ya, yang namanya surat, apapun itu, kalau mau dibaca sama si penerima ya harus dibuka dulu kan ya? tapi bedanya surat itu nggak sembarangan bisa dibaca sama orang banyak, kecuali yang dialamatkan memperbolehkannya.

hmmm.. lalu apa yang membuat saya tertarik dengan surat terbuka? mungkin karena namanya, agak janggal untuk saya, surat terbuka. ya. surat. terbuka. sebuah surat terbuka. coba diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. saya ingin mengirim sebuah surat terbuka pada ibu saya yang ada di Jakarta. surat terbuka, sebuah surat yang telah terbuka. berarti, mbak yang di kantor pos bisa baca, pak pos bisa baca, bibi yang nerima surat di rumah bisa baca, adik yang pulang sekolah bisa baca, ayah yang lagi leleyehan di sofa bisa baca, baru deh ibu yang terakhir baca. itu berarti suratku tidak hanya terbaca oleh ibu, tapi pekerja pos ditambah seisi rumah. malu dong kalo isinya saya curhat keabisan duit gara-gara dipake judi bola?

ingat telegram? apa ada yang nggak tau apa itu telegram? tuh kalo nggak tau, liat contoh gambarnya di atas. itu yang namanya telegram.. trus apa hubungannya sama surat terbuka? nggak ada hubungannya sih, mereka hanya sama-sama sebagai media yang membawa pesan yang dikirim secara elektronik. dan sama-sama terbuka :D, karena telegram nggak dimasukkin amplop. :p pembuatan telegram ini melewati kabel-kabel elektrik yang dapat menerjemahkan pesan. biasanya telegram ini hanya berisi pesan-pesan yang pendek. dan sangat mungkin jika agen intelejen saling berkirim telegram yang berisi kode, misalnya.

mungkin kartu pos juga bisa menjadi alternatif bentuk surat terbuka. dewasa ini kartu pos sedang hype kembali. terlihat dari berbagai macam artwork-artwork dengan kartu pos sebagai medianya. pameran kartu pos, kegiatan saling mengirimi kartu pos, dan lainnya. jangan, jangan sampai kamu curhat calon mertua yang galak, pelit dan cerewet sama pacarmu dan mengirimkannya via kartu pos.

ada satu lagi, alternatif lain yang sedang amat sangat laris di bumi ini. itu adalah menulis surat terbuka via Twitter. ada yang bilang, Twitter ini merupakan telegram 3.0. (modara!) apa pula ini telegram 3.0? that's for me to know and you to find out aja lah ya (padahal saya juga nggak ngerti). surat terbuka dan Twitter, yang berisi 'curhatan' terbuka yang ditujukan kepada seseorang, tapi bisa dibaca banyak orang. sama, kan? seneng ya kalo banyak yang baca kesusahan kalian? seneng ya kalo diperhatiin? seneng ya kalo rame-rame pada curhat di Twitter? seneng, iya?

apa saya terlihat seperti menghakimi kalian?

apa saya terlihat seperti peduli dengan masalahmu?

apa saya terlihat seperti tidak pernah melakukan curhat terbuka?

apa saya terlihat seperti ingin diperhatikan?


ah, awalnya saya tidak mau menulis tentang ini. lagipula untuk apa, toh semua orang pasti pernah berkeluh kesah, sukur-sukur ada yang perhatiin. surat terbuka yang saya bahas diawal banget, nah, mereka yang butuh perhatian ekstra. seterusnya yang dibawah-bawah, 'surat terbuka'nya butuh perhatian cukup. kalo yang paling bawah, itu 'surat terbuka' level nyampah, butuh perhatian cengceremen, unfollow aja! :D


eh, lagian ya,
saya sebenernya cuma pengen promosi tumblr saya aja kok: http://muntahkudanil.tumblr.com.
terimakasih.

NB: ini surat terbuka level apa ya? #krik #iyaguatauguagaring

No comments:

Post a Comment