23.5.10

ke dokter

Ada yang biasa ketika saya ke dokter semalam.
Radang tenggorokan dan flu membuat saya sedikit demam, dan pergi sendirian ke dokter agaknya cukup aneh bagi beberapa orang. Mas jalang juga khawatir saya nyusruk dijalan.

Ada yang mengesalkan.
Setelah menunggu kira-kira 1 jam dari jadwal saya bertemu dokter, tiba-tiba ada pria yang baru datang dan menyelonong masuk ruang praktik ketika itu giliran saya. Padahal seharusnya giliran saya.
saya cuma bisa melongo dan bilang 'waatdeefaak.' tanpa suara.

Ada yang senasib dengan saya.
Seorang wanita muda pemilik restoran Kobra yang sama-sama sedang flu, radang tenggorokan dan sedikit demam sedang mengantre sendirian.

Ada yang sedikit aneh.
Ketika mengintip catatan riwayat kesehatan saya saat pak dokter menulis tanggal 22 Mei 2010, dan diatasnya ada tanggal 22 April 2010. Tepat sebulan lalu saya pertama berobat ke Dokter Andu karena alergi.

Ada yang menyenangkan dalam ruang tunggu dokter.
Seorang kakek bertongkat dan keluarganya datang untuk konsultasi dan terapi. Sebelumnya si kakek bercerita ia terjatuh dari tangga hanya karena ingin mengambilkan sepatu milik cucunya, alhasil bahunya yang renta itu retak. ah, saya jadi ingat almarhum kakek saya. rela tidak tidur menunggui cucu pertamanya yang pulas tertidur sendirian di kamar sebelah.

Ada yang lucu sepulang dari dokter.
Salah satu suplemen makanan dari dokter yang harus kumakan 5 biji sekaligus baunya mengingatkanku pada makanan ikan di rumah kakek. Rumah kakek dengan kolam ikan lumayan besar dan banyak ikan.

Ada satu yang harus kuingat sekarang.
Meminum obat-obat tadi setelah makan, dan bukannya posting disini.

No comments:

Post a Comment