22.10.10

kangen.

ini adalah post pertama sejak kepulangan darurat saya ke Jogja pada awal Agustus lalu. sudah hampir 3 bulan blog ini sepi tanpa racauan saya. niat hati ingin banyak menulis dan mengunggahnya disini, apadaya koneksi mokat. kebiasaan wi-fi dirumah berdampak buruk pada sisi psikologis saya yang menjadi amat malas ke warnet kalau nggak butuh banget. berhubung hari ini wi-fi dirumah aktif kembali, saya amat girang. :p

selama koneksi mokat itu bukannya saya berhenti meracau, saya memang berhenti meracau di blog, akan tetapi saya memiliki sahabat baru, yakni sebuah akun Twitter. ya, pada awalnya saya sangat amat ogah sekali membuat akun Twitter, namun mas jalang berhasil membujuk saya untuk membuat sebuah akun. dia sendiri juga baru mengaktifkan kembali akunnya sejak memiliki haenpun baru, jadilah saya membuat akun untuk 'berteman' dengannya.

sampai sekarang muntahgorgom merupakan sebuah akun yang hanya memiliki 50 followers yang terdiri dari: teman-teman mas jalang, beberapa teman-teman dekat saya, dan beberapa teman KKN, lainnya adalah akun-akun hoax.

memiliki akun Twitter ternyata sangat membantu saya dikala saya ingin meracau tapi nggak ada koneksi yang mumpuni. koneksi yang paling bisa dicapai adalah via haenpun, dan Twitter adalah sebuah media yang sangat cucok dengan itu.

tercatat sampai saya menerbitkan entri ini tweets saya sebanyak 2.420, dimulai dari tanggal berapa ya.. (entar menyusul). sedangkan akun mas jalang tweetsnya sudah mencapai 3.337, pada tanggal yang sama.

pada kenyataannya, sadar atau tidak sadar, menulis dan membaca memang kegiatan yang menyenangkan. ketika kita mengakses Twitter, bisa saja kita tidak sedang butuh untuk meracau apa-apa, tetapi membaca racauan orang lain yang ada di timeline kita bisa menjadi amat menyenangkan, dan bisa jadi kita jadi terpancing untuk ikut meracau karena tweet teman-teman kita.

keterbatasan karakter yang digunakan yakni 140 karakter saja, membuat kita lebih kreatif dalam pengolahan bahasa yang disusun menjadi sebuah kalimat singkat untuk kita sampaikan. singkat, padat, lugas dan menarik. empat unsur inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi saya ketika ingin menulis sesuatu lewat Twitter.

tentu saja hal ini sangat berbeda ketika kita bisa menulis sepanjang dan sesuka-suka kita ketika ada di blog. Twitter membantu saya dalam banyak hal, melalui Twitter saya seringkali menuliskan ide yang tiba-tiba terlintas, kemudian membahasnya secara berlanjut lewat beberapa tweet, hal ini kerap dilakukan untuk pengarsipan ide, supaya suatu hari saya dapat mengembangkan racauan singkat saya di Twitter kedalam tulisan panjang di blog atau kedalam bentuk lain.

penggunaan Twitter bagi saya lebih pada seperti toilet. dia mau-mau saja, terima-terima saja racauan saya mulai dari yang bosok sampe yang super duper bosok banget, dan tentunya hal ini bikin saya lega.

kalau boleh lebay, saya mau bilang kalau Twitter ini adalah sejenis diazepam, valium, atau ritalin, gunakanlah sesuai dosis, bila berlebihan dan digunakan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan impotensi pikiran.

oh iya, beberapa hal yang mengesalkan dari kecanduan Twitter ialah ketika ada orang yang memilih untuk me-reply sms via Twitter, daripada membalasnya langsung via sms, atau ketika kamu terjebak dalam satu situasi dimana kamu hanya berdua tetapi lawan bicaramu satu-satunya malah lebih sibuk berbicara dengan para followersnya. (sakittt tauuu nggaakkk siiieehhhh?!!)

2 comments:

  1. sayangnya saya tidak melanjutkan akun tweeter saya,,saya masih terlalu gaptek..

    kesimpulan paragaraf terakhir,, ketika teknologi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat...

    fakta sosial

    ReplyDelete
  2. he eh. kae sing marai nyebahi. thx anyway, mas dimpil.

    ReplyDelete